Wibisono Sosok Muda Inspiratif,Anak Bangsa Selalu Membuat Karya “Legacy” untuk Bangsa.

0 629
Wibisono saat bersama almarhum Gus Dur

Jakarta, Di balik perhelatan tahun politik sepanjang tahapan pilpres 2018-2019, akhir akhir ini muncul sosok unik dan cerdas dimedia jagat nasional yang layak untuk diperhatikan publik, dia sering menulis beberapa tulisan yang menarik untuk di simak, dari mulai menjadi Pengamat Militer, Pengamat Infrastuktur, Pengamat Pangan, Pengamat politik-sosial dan sebagai Pembina salah satu Ormas Nasional yaitu LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Indonesia,beberapa tulisannya membuat pembaca tercerahkan bahkan juga ada yang tersentil oleh kritikan pedasnya, tulisannya yang lugas, tajam, akurat dan kadang narasinya berisi kritikan konstruktif Naratif, sangat inspiratif.

Tulisannya sering dikutip oleh pengamat lain sebagai referensi untuk tinjauan akademis jurnalistik

Siapakah sosok muda insipratif ini?

Dia adalah Wibisono,SH,MH, bapak dua anak, yang lahir di Surabaya 1 Desember 1973 ini, biasa dipanggil Wibi, selalu bicara ramah dan blak blakan ciri khas arek Suroboyo,dia seorang sosok Pengusaha Muda Pribumi yang terkenal ulet,dan juga dikenal sebagai aktivis intelektual ini.

Dia berkiprah didunia usaha dari Bawah, namun dia berprinsip dari awal tidak mau kerja ikut orang, tapi membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja,saat masih kuliahpun dia isi kegiatan dengan bekerja serabutan dari mulai makelaran macem macem dan jasa jual beli mobil, apapun yang penting dapat penghasilan, usahanya dirintis di kota Surabaya sejak usia 20 tahun, antara lain sebagai event Organisir (EO), yang saat itu EOnya berkembang pesat, saat itu dia perkenalkan pertama kali di jatim dengan konsep Pameran out door dengan Tenda Putih Raksasa, pameran digelar rutin sepanjang tahun berpindah pindah tempat disurabaya – jawa timur dan sekitarnya, Puncaknya adalah saat dia dapat amanah dari pemerintah ditahun ’99, diberi tanggungjawab oleh Presiden Habibie untuk membuat event Nasional- Internasional dalam rangka stabilitas Nasional pasca Reformasi tahun ’98, Festival Walisongo ditahun ’99, event bertema agama, dakwah,sosial,budaya dan niaga saat itu sukses luar biasa,dan mungkin sampe saat ini belum ada yang bisa menandingi kemeriahaan festival internasional yang diikuti oleh 14 negara Islam saat itu.

Disamping usaha pameran, sosok pengusaha bertangan dingin ini juga saat itu ada usaha tambang batu bara sebagai distributor ADARO di indonesia timur,usaha kayu olahan (furniture) dan usaha forwading (jasa angkut kontainer) sepanjang tahun 1994 s/d 2000, serta menjadi pengurus dibeberapa ormas dan LSM Nasional.

Ditahun 2000 dia hijrah ke jakarta untuk mengembangkan potensinya,salah satu usaha yang dirintis adalah membuat pupuk Organik dan probiotik yang dibimbing oleh Prof Lukman Gunarto (ahli Mikroba) ,dan dia jalani sampe sekarang, dan dia juga mempunyai konsep Ketahanan pangan (food security) dengan demplot pertanian dan perkebunan yang tersebar di pulau jawa dengan 2000 binaan gapoktan (gabungan kelompok tani).cita citanya yang belum terwujud adalah membuat show case Ketahanan pangan terpadu,yaitu membuat Agro Techno Park dengan area minimal 100 hektar dengan cara mengaplikasikan pupuk Organik – probiotik dalam area tersebut untuk pertanian,perkebunan,ternak dan tambak dalam satu area,nantinya akan menghasilkan produk organik,tujuannya adalah menciptakan swasembada pangan yang berkelanjutan, papar Wibi

Sementara itu dia pun pernah membuat ide-gagasan event Nasional yang lain yaitu “Gelar Potensi Daerah se indonesia” ditahun 2002, namun ditengah jalan gagal karena idenya diambil oleh oknum pemerintah dan dijadikan program pemerintah saat itu menjadi event otonomi Expo.

Dalam wawancara khusus, dia mengungkapkan perjalanannya merintis usahanya yang tidak selalu mulus,dia mengalami jatuh bangun, tapi tak pernah putus asa, walaupun sudah beberapa kali usahanya jatuh bangun karena ditipu rekan bisnisnya atau gagal karena kondisinya kurang beruntung. “Saya sudah jatuh bangun tiga kali, saya ga mau untuk yang ke empat kali dan seterusnya, karena saya punya prinsip usaha bukan hanya “Dagang biasa”, tapi harus punya nilai spiritual (komitmen spiritual) dan mengedepankan ide dan gagasan, idealisme yang saya utamakan “, ujar Wibisono sambil tertawa ringan.

Pengusaha yang setengah Edan kata kolega wibi menyebutnya, karena sikap idealismenya itulah dia sering dibilang Edan,karena kalo membuat ide-gagasan dia jalankan tidak pake hitungan matematika, artinya dia kerjakan pake Hati,dia pun tidak pernah bermain proyek di pemerintahan padahal banyak sekali kesempatan, dia takut terjerat hukum dan malas berhubungan dengan masalah hukum, ditipu pun dia selalu iklhaskan, “rejeki sudah ada yang atur” katanya, dia sering juga membantu ormas atau LSM yang dibinanya sampe punya nama dan berkiprah, toh nanti yang merasakan manfaatnya adalah anggota dan masyarakat luas dan tanpa berpikir untung rugi karena menurutnya itu hobby.

Wibi melanjutkan ceritanya, Puncak jatuhnya usahanya ditahun 2006, karena saat itu dia lagi membuat beberapa proyek yang dikerjasamakan dengan pemerintah daerah, dan ingin mendapatkan dana investasi dari luar negeri dengan cara instan,seperti bermain Instrument bank dengan financial engginering yang dia tidak pahami, akhirnya tertipu tipu sampai di China dan di Hongkong. ” uang sekolah udah banyak untuk ini hahaha…..”, cerita wibi sambil mengenang masa lalunya.

Wibisono saat bersama Presiden Susilo Bambang Yudoyono

Dari perjalanan usahanya dijakarta pada tahun 2004 Dia pun menjadi penerbit dan penyelenggara Lounching Buku di balai Sudirman di jakarta, judul bukunya “Bangsa Indonesia Terjebak Perang Modern” bekerjasama dengan SeskoAD, namun buku itupun dilarang terbit oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono karena Ada unsur negara Dalang yaitu Amerika Serikat (AS) dan buku itu dianggap keras kritik AS. Padahal dari yang tertulis dibuku itu telah terjadi sekarang yaitu Perang Modern dari negara Asing.

Selanjutnya di tahun 2013 dia berkenalan dengan Prof Agus Sidharta,sosok profesor yang idealis mempunyai konsep pengendali banjir dan macet untuk Jakarta yaitu “Terowongan Terpadu” dengan empat fungsi sebagai pengendali banjir,jalan tol,bahan baku air bersih dan menghasilkan listrik, maka dimulai usaha barunya dibidang infrastruktur ini,yang kita kenal sebagai Proyek “Jakarta Integrated Tunnel”, sebuah proyek idealisme rasa kemanusiaan untuk penanggulangan banjir di DKI Jakarta,dia rintis proyek ini dari sebuah ide dan konsep menjadi Studi Kelayakan, dan kemudian mendapatkan ijin prinsip dari Pemprov DKI tahun 2013 saat Pak Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, saat inipun terus berproses dengan kementerian PUPR dan kementrian BUMN untuk segera diwujudkan Pembangunannya.

Proyek monumental akan menjadi “Legacy Bangsa”. Dia bentuk tim dan dirikan Perusahaan baru yang bernama PT.Antaredja Mulia Jaya,dia urus sendiri ijin dan dia cari investor sendiri,karena proyek ini tidak memakai uang negara.

Disamping proyek JIT saat ini dia juga bergabung dengan perusahaan Fintech “Wale Pay” yang dia dirikan dengan anak muda millinneal sebagai karya anak bangsa dibidang Financial Tecnologi.

Disamping karya karya diatas,masih banyak karya kaya lain yang tidak bisa saya tulis semua disini, dan sepertinya masih banyak yang harus saya tulis untuk perjalanan hidup bapak satu ini, saya dan tim penulis lagi menyusun Buku Biografi beliau, tapi dengan catatan nanti kalo JIT sudah Groundbreaking katanya, karena saat ini belum ada yang bisa di banggakan,ujar Wibisono.

Demikian sekilas tulisan saya tentang sosok pak Wibisono yang saya kenal sebagai sosok yang ulet dan cerdas selama ini,saya mengikuti perjalanan beliau berkiprah selama sepuluh tahun terakhir, tidak pernah saya melihat dia mengeluh atau berkeluh kesah,dia selalu optimis dan semangat walaupun saat ini keadaan negara ini lagi sulit dan hidup lagi susah. Tetap Semangat…salam.

(Penulis : Ir.Doddy Zuhdi)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com