SURABAYA, Lenzanasional – Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Pasma Royce, didampingi Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Lapangan Apel Mapolda Jatim, Senin (10/2/2025). Apel ini menandai dimulainya operasi selama dua pekan, yakni 10 hingga 28 Februari 2025, dengan tujuan meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Idul Fitri 1446 H.
Operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita” dan melibatkan 4.488 personel, terdiri dari 390 personel Satgas Polda serta 4.098 personel dari satuan wilayah jajaran Polda Jatim.
Dalam amanat yang dibacakan Wakapolda Jatim, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si, menegaskan pentingnya sinergi dalam operasi ini.
“Melalui Operasi Keselamatan Semeru 2025, mari kita tingkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas serta mengoptimalkan langkah preemtif dan preventif bersama dinas terkait,” ujar Brigjen Pol Pasma Royce.
Selain untuk menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib, operasi ini juga berperan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan membentuk karakter pengguna jalan yang disiplin dan bertanggung jawab.
Polda Jatim mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 12,37%, dari 31.991 kasus pada 2023 menjadi 28.033 kasus di 2024. Selain itu, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan juga mengalami penurunan sebesar 9,66%.
“Trend positif ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, terutama di bidang lalu lintas dan angkutan jalan,” tegas Wakapolda Jatim.
Wakapolda Jatim menekankan pentingnya edukasi keselamatan berlalu lintas, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z, guna menekan angka pelanggaran serta kecelakaan.
“Kedepankan pendekatan preemtif dan preventif yang bersifat edukatif dan humanis, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tegas Brigjen Pol Pasma.
Dengan Operasi Keselamatan Semeru 2025, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas, menjadikannya sebagai budaya, serta bersama-sama menciptakan jalan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna.(**)