Jakarta, Lenzanasional.com – Beberapa klub di Liga 1 telah mendesak PSSI untuk segera mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai bentuk usaha perbaikan Sepak Bola di Indonesia.
Tercatat sudah ada Empat Klub Liga 1 yang meminta PSSI untuk segera melaksanakan Kongres Luar Biasa agar Liga 1 musim 2022 – 2023 bisa segera berlanjut kembali.
Persis Solo menjadi klub Liga 1 pertama yang mendesak PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa.
Hal itu dinyatakan oleh Direktur Utama Persis, Kaesang Pangarep yang menyatakan secara terbuka lewat media sosialnya permintaan KLB ke PSSI.
Melanjutkan pernyataan sang Direktur Utama, Persis kemudian secara resmi mengirim surat permintaan KLB ke PSSI pada 25 Oktober 2022 lalu.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Persis meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat – lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim,” tulis Persis dalam suratnya.
Pada hari yang sama, Persebaya Surabaya juga melayangkan surat ke PSSI untuk meminta diadakan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan juga Kongres Luar Biasa.
“Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub – klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian Liga,” kata Azrul dalam rilis resmi di situs Persebaya.
Tak ketinggalan, Madura United pun juga mengajukan hal serupa. Lewat Media Sosial , klub berjuluk Sape Kerrab itu meminta pengurus PSSI mundur lewat mekanisme KLB.
“Namun, Jika PSSI tidak ada keinginan melaksanakan rekomendasi TGIPF ( mundur ), maka kami ( Manajemen Madura United ) akan segera mengirim surat resmi untuk melaksanakan KLB.” Tulis Madura United di Twitter.
Sehari berselang, giliran PSM Makassar menunjukkan dukungannya. Lewat situs resmi klub, CEO PSM Sadikin Aksa meminta PSSI untuk segera menggelar KLB sebagai bentuk Transformasi Sepak Bola Nasional.
“PSM Makassar mendukung penuh segala bentuk Perbaikan dan Transformasi Sepak Bola Nasional (termasuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa) dengan tetap memperhatikan ketentuan – ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi masalah baru di kemudian hari.” Tulis PSM Makassar. ( Gus )