JAKARTA, Lenzanasional – Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin berpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital. Hal itu menunjukkan bahwa saat ini kita sedang berada pada era transportasi digital.
Pada awal tahun 2022 ini, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 204,7 juta jiwa atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
“Saya yakin angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penggunaan internet perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” kata Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, dalam Ngobrol bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Ruang Digital Bagi UMKM, yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (29/8).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dan Founder TDP Advertising, Jamson Tampubolon sebagai narasumber.
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid dalam keynote speakernya mengatakan bahwa sektor digital menyumbang pertumbuhan ekonomi yang sangat besar dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Meski ada keterbatasan tatap muka, politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan dengan partisipasi digital, maka orang semakin terkoneksi, akhirnya biaya menjadi murah dan jangkauan menjadi lebih luas.
Ia mengatakan, UMKM sebagai ujung tombak perekonomian negara, sebaiknya harus bisa memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya.
“Di ruang digital, jangkauan pasarnya lebih luas hingga pelosok daerah. Makanya, pemanfaatan teknologi digital harus sampai ke masyarakat melalui UMKM-UMKM di Indonesia,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Founder TDP Advertising, Jamson Tampubolon mengatakan UMKM menjadi ujung tombak perekonomian negara karena hanya UMKM yang dinilai mampu bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis serta ekonomi bangsa.
“Meski dapat mendongkrak ekonomi, sayangnya masih ada saja masalah yang sering dihadapi para pelaku UMKM,” ujarnya. (Lik)