Surabaya, Lenzanasional.com – Belum meratanya Lisensi Kepelatihan sepak bola pada pembinaan dilevel bawah atau grassroots, khususnya Lisensi D dan C. Salah satu kendala banyak disebabkan oleh mahalnya biaya Kursus pada level tersebut.

“Biaya Kursus Lisensi D saat ini dikisaran 3.5 juta dan Lisensi C 10 juta. Biaya untuk mengikuti kursus itu sebagian pelatih yang berkecimpung di Sekolah Sepak Bola (SSB) dianggap terlalu mahal karena melatih di SSB honornya sangat kecil, bahkan lebih banyak pengabdiannya,” ungkap Dosen Fakultas Ilmu Olahraga Imam Syafii.

 

 

“Keluhan para pelatih pernah disampaikan pada Direktur Teknik PSSI, Coach Indra Sjafri pada saat upagrade Filanesia beberapa waktu lalu. Tadi pagi selasa ( 17 / 1 ) perihal yang sama juga disampaikan ke Menpora Zainudin Amali,” papar Imam Syafii seusai acara diskusi Akademik di Kampus Unesa Lidah Wetan.

Kendala mahalnya biaya mengikuti kursus Lisensi D dan C juga dialami salah satu Pelatih SSB Tora Sidoarjo Ahmad Budi Utomo. Bahkan dirinya baru saja mengikuti kursus Lisensi C Diploma yang diadakan Asprov PSSI Jatim dengan biaya sebesar 10 juta, selama dua minggu di Malang.

Harapannya untuk meringankan peserta ada kepedulian dari Askab PSSI membantu meringankan biaya, seperti yang sudah dilakukan Askab PSSI Gresik dengan memberikan subsidi 50 persen bagi 12 pelatih yang mengikuti kursus Lisensi C Diploma Desember lalu di Malang,” jelas Ahmad Budi Utomo.

Disisi lain, sebaiknya kursus Lisensi D dan C digratiskan atau dibiayai Kemenpora. Sejak menjabat menjadi Menpora Zainudin Amali, setiap tahunnya ada dua kelas Kursus Lisensi C yang digratiskan, tetapi prioritasnya masih untuk mantan pemain Nasional. Semoga berikutnya untuk pelatih SSB,” kata Menpora. (Gus)