SURABAYA – Kabar duka menghiasi persepakbolaan Tanah Air. Mantan kiper Tim Nasional Indonesia, Listianto Raharjo, meninggal dunia di usia 50 tahun akibat serangan jantung. Kiper yang akrab dengan panggilan Bejo itu meninggal Selasa (20/4/2021) malam, di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Berita ini juga membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, turut berduka cita.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menyebut Bejo sebagai legenda yang menjadi panutan banyak kiper di Indonesia.
“Sepak bola Indonesia sangat kehilangan dengan kepergian Listianto Raharjo. Ia adalah salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia yang menjadi inspirasi dan panutan untuk kiper lain,” katanya, Rabu (21/4/2021).
Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, Listianto Raharjo adalah sosok profesional dan pekerja keras.
“Banyak hal dari yang bisa ditiru dari Listianto Raharjo. Secara skill ia sangat luar biasa. Selain itu, Bejo juga sosok profesional dan pekerja keras,” katanya.
LaNyalla tak lupa menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga almarhum.
“Sebagai pribadi, saya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam. Semoga Listianto Raharjo diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima ujian ini,” tutur Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.
Listianto Raharjo sendiri adalah kiper kelahiran Denpasar, Bali, 2 September 1970. Semasa aktif di lapangan hijau, ia pernah memperkuat sejumlah tim besar Tanah Air, diantaranya Arema Malang, Persib Bandung, Pelita Jaya, hingga Persikota Tangerang.
Kehebatannya juga membuat namanya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada periode 1996-1997 dengan total 10 penampilan untuk Skuat Garuda.
Sebelum meninggal dunia, itu menekuni profesi sebagai pelatih kiper PSS Sleman selama beberapa musim terakhir.
Namun vakumnya kompetisi Liga 1 karena pandemi Covid-19, membuatnya harus terdepak dari jajaran pelatih Super Elang Jawa.
Terakhir, Bejo menjadi pelatih kiper di Bhayangkara Solo FC U-20.(mk)