Sidang Lanjutan Medina Zein Digelar PN Surabaya Secara Daring Dipertemukan Dengan Korbanya Uci Flowdea

0 88

Surabaya,Lenzanasional.com – Selebgram Medina Zein kembali menjalani sidang secara daring di PN Surabaya. Kali ini, ia dipertemukan dengan korbannya, Uci Flowdea.

Dalam fakta persidangan, Uci merasa tertipu dengan pembelian barang dari Medina. Menurutnya, Medina menyebut 9 tas yang ia beli diklaim brand Hermes asli.

“28 Juli 2021, Medina WA ke saya menawarkan sejumlah barang (tas Hermes), transaksi semuanya via WA dan voice note. Dia berbicara mau menjual barang koleksi pribadi, lalu saya tanya dan dia bilang 10.000% asli,” kata Uci di hadapan Ketua Majelis Hakim Anak Agung Gede Agung Pranata, di Ruang Garuda, PN Surabaya, Kamis (26/1/2023).

“Dia (Medina) bilang koleksi pribadi dan beli di counter Hermes, bilang itu koleksi pribadi, lalu saya minta untuk foto, dia bilang butuh duit karena saat itu pandemi COVID-19,” imbuhnya.

Uci menyatakan, Medina memberikan beberapa harga item. Mulai Rp 50 juta, sampai Rp 100 juta.

Setelah itu, Uci meminta invoice dari Hermes pada Medina. Lalu, Medina menyetujui, kemudian dikirim melalui foto.

Namun, Uci tak lantas melunasi seluruhnya. Di sisi lain, Medina kemudian hendak mengirimkan sejumlah tas yang dipesan ke rumahnya di Graha Family Surabaya melalui asisten pribadinya.

Sebelum tas tersebut diantar, Medina meminta DP dan melunasi tas. Meski, semua tas yang dijanjikan belum diberikan.

“Semua tas diantar ke rumah saya di oleh asistennya dia (Medina), itu kejadiannya tanggal 30 Juli 2021 sampai 5 Agustus 2021, kalau transaksinya 30 Juli 2021 sampai 5 Agustus 2021 juga. Karena sudah bayar DP, hari itu juga menawarkan tas-tas dia yang lain sejumlah 5 biji,” ungkapnya.

Saat menerima tas, Uci merasa ada kejanggalan dari sejumlah tas itu. Menurutnya, ada sesuatu yang aneh.

Uci mengklaim, sudah memiliki produk serupa selama 15 tahun. Sehingga, ia yakin ada yang aneh dengan tas-tas dari Medina.

“Karena merasa aneh dan saya lihat saja, lalu bilang ke Iqbal (Asisten Medina Zein), saya akan cek (5 tas yang dikirim) dan 4 yang sudah dilunasi. Saat itu saya transfer (pembayaran) dengan rekening atas nama saya sendiri, itu atas permintaan Medina,” ujarnya.

Setelah merasa ada kejanggalan, Uci lantas mengkroscek kebenaran tas itu. Setelah mengetahui tas dari Medina palsu, Uci langsung membatalkan pembelian. Ia sontak meminta uang yang terlanjur diberikan untuk dikembalikan hari itu juga.

Namun, Medina tak kunjung memberikan. Justru, sambung Uci, hanya mengumbar janji.

“Saya sudah setiap hari menagih dan juga asisten saya, tapi dia hanya janji-janji. Lalu, saya kasih waktu 1 bulan dan tidak ada itikad baik, lalu terekspos media,” paparnya.

Ketika terekspos media itu lah, Uci mengaku sifat dan sikap Medina semakin galak. Bahkan, mengancam dan mencaci maki dirinya.

Dari situ lah, Uci memutuskan untuk laporkan ke Polda Metro. Lalu, melaporkan lagi pada September 2022 ke Polrestabes Surabaya.

Uci mengklaim, merugi hingga Rp 1.3 miliar. “Saya malah disomasi, makannya saya laporkan (Medina) ke Polrestabes Surabaya. kenapa saya lapor? Karena ada ancaman dari Medina,” jelasnya.

Sementara itu, Medina Zein menampik semua keterangan dari Uci Flowdea. Menurutnya, awal kali berkomunikasi adalah 2020, bukan 2021.

“Saya chat sama Bu Uci 2020, bukan 2021,” kata Medina melalui pengeras suara.

Medina mengklaim, dirinya juga telah memiliki itikad baik. Bahkan, menyanggupi mengganti atau mengembalikan uang dari Uci, namun dalam bentuk rumah di Bandung.

“Sudah diberikan surat perdamaian dari suami, diberikan rumah di Bandung (sebagai gantinya),” paparnya kepada Ugik Ramantyo, Jaksa Penuntut Umum.

Melalui Penasihat Hukumnya, Sutomo, Medina juga sempat menolak ahli atau kuasa dari Hermes yang dihadirkan dalam sidang, yakni Lukman Hakim Basir. Menurutnya, keterangan yang disampaikan pihak Hermes tidak akan fair dalam persidangan.

“Izin yang mulia, karena ahli sebagai kuasa hukum, jadi tidak fair,” tandasnya. (Rif)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com