SURABAYA, Lenzanasional – Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membuat terobosan baru untuk meningkatkan efektivitas metode pengajaran.
Adalah Supangat dan Mohd Zainuri Bin Saringat, dua dosen yang menawarkan terobosan inovasi dalam pemahaman dan penerapan Model Gaya Belajar Felder-Silverman (FSLSM).
Supangat menjelaskan bahwa tujuan penelitiannya adalah meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem e-learning. Penelitian berjudul A Systematic Literature Review Enhanced Felder Silverman Learning Style Model, membahas peran penting gaya belajar mahasiswa dalam penyesuaian sistem e-learning, terutama pada pengembangan sistem e-learning cerdas.
“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan studi sebelumnya tentang FSLSM dan sistem e-learning cerdas serta untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem e-learning,” ungkap Supangat yang juga Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Jumat (22/12/23).
Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan FSLSM dalam e-learning dapat meningkatkan kualitas sistem dan integrasi teknik identifikasi, rekomendasi, dan evaluasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar.
Terlebih proses inputnya sangat sederhana. Dimana dosen dapat memasukkan berbagai materi dan aplikasi secara otomatis menyesuaikan tampilannya sesuai preferensi mahasiswa.
“Keunggulan aplikasi terletak pada kemampuan solutifnya. Misalnya introvert akan menerima materi dalam format yang sesuai dengan kepribadiannya. Solutifnya seperti itu machine learning ini,” jelas Supangat lagi.
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian yang terindeks di Scopus dan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), diterbitkan pada tahun 2022, dan dipamerkan dalam acara Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Untag Surabaya 2023 di Plaza Proklamasi Graha Wiyata Untag Surabaya.
“Semoga penelitian ini dapat membuka pintu bagi perkembangan lebih lanjut dalam pemahaman tentang gaya belajar mahasiswa dan pengembangan strategi pengajaran yang lebih efektif,” pungkas Supangat. (R1F)