Bukan Sekedar Kompetisi, Gubernur : EJIES 2025 Jadi Wajah Baru Pendidikan Jawa Timur

0 71

Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi tinggi kepada insan pendidikan Jawa Timur yang berhasil menorehkan inovasi terbaik pada ajang East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025) di Surabaya, Jumat (29/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa inovasi menjadi kunci utama kemajuan dunia pendidikan di Jawa Timur. Menurutnya, guru dan siswa bukan hanya sebagai pelaksana pembelajaran, tetapi juga sebagai motor penggerak lahirnya karya nyata.

“Melalui EJIES, kita membuktikan bahwa pendidikan Jawa Timur tidak hanya berjalan, tetapi berlari dengan inovasi. Para guru dan siswa yang berani melahirkan karya nyata adalah pilar utama kemajuan bangsa,” ujar Khofifah.

Ajang EJIES 2025 diikuti ratusan insan pendidikan dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka menampilkan beragam karya inovatif yang diapresiasi langsung oleh Gubernur bersama jajaran Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Sejumlah sekolah, guru, dan peserta didik menerima penghargaan atas ide kreatif dan terobosan yang mampu menjawab tantangan zaman. Momen tersebut semakin semarak dengan suasana kebersamaan, di mana para peserta tampak antusias berfoto bersama serta memberikan penghormatan kepada Gubernur Khofifah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur menyampaikan bahwa EJIES menjadi ajang tahunan untuk menumbuhkan budaya inovasi di kalangan pendidik dan peserta didik. Diharapkan, kegiatan ini dapat melahirkan solusi kreatif yang berdampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan di Jawa Timur.

Dengan digelarnya EJIES 2025, Jawa Timur kian meneguhkan diri sebagai salah satu provinsi yang konsisten mendorong transformasi pendidikan berbasis inovasi dan kolaborasi.

Bukan Sekedar Kompetisi, Gubernur : EJIES 2025 Jadi Wajah Baru Pendidikan Jawa Timur.

Gubernur Anugerahkan 30 Inovator Terbaik

Semangat tahun inovasi yang dicanangkan Dinas Pendidikan Jawa Timur membuahkan hasil. Rangkaian proses panjang seleksi, dari 19.720 karya inovasi, Kamis (28/8) malam Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan untuk 30 Inovator Terbaik dalam Malam Penganugerahan East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025.

Program dan hasil inovasi inipun diapresiasi Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan. Menurutnya kegiatan EJIES menjadi tempat berkumpulnya inovator dari berbagai bidang dan kalangan pendidikan yang harus diberi ruang untuk terus melakukan inovasi.

Ia juga menambahkan proses seleksi yang panjang dan kompetitif ini bukan hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga menandai hadirnya perubahan nyata dalam dunia pendidikan di Jawa Timur.

“Kita berdiri bersama 30 inovator terbaik—para pelaku perubahan yang telah membuktikan bahwa pendidikan di Jawa Timur tidak hanya bergerak, tetapi melompat maju dengan gagasan kreatif, kolaboratif, dan berdampak,” ucapnya.

Dikatakan Khofifah, EJIES 2025 bukan sekadar kompetisi tahunan. Program ini telah berkembang menjadi wadah kolaboratif terbesar di Jawa Timur untuk mendorong inovasi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMA, SMK hingga SLB. Selain memamerkan karya terbaik, program yang digagas untuk peningkatan mutu pendidikan ini juga mempertemukan sekolah, dunia usaha dunia industri (DUDI) dan masyarakat dalam semangat membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jawa Timur ini juga mengapresiasi karya-karya yang selaras dengan arah kebijakan nasional. Diantaranya seperti pembelajaran mendalam yang reflektif, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik.

Di akhir acara, Gubernur Khofifah mengajak seluruh elemen pendidikan untuk menjadikan momentum ini sebagai titik tolak membangun pendidikan yang lebih inklusif dan relevan.

“Mari kita terus bersinergi, melahirkan inovasi, dan memastikan setiap anak di Jawa Timur mendapatkan pendidikan yang bermakna. Selamat kepada para inovator terbaik—kalian adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah jalan perubahan,” ucap Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai mengungkapkan program ini hadir sebagai bentuk apresiasi kepada insan pendidikan yang telah memberikan dampak konkret melalui berbagai inovasi.

“EJIES adalah platform untuk berbagi praktik baik, menciptakan solusi, dan memperkuat kolaborasi. Ini bagian dari gerakan besar membangun pendidikan masa depan yang bermakna,” ujarnya.

Pada program EJIES ada 11 topik strategis yang diangkat untuk dikembangkan para inovator. Topik tersebut diantaranya Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Mendalam; Pendidikan Inklusif dan Pengelolaan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus; Pengembangan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Pembelajaran-Pembelajaran Non-Formal.

Topik selanjutnya yakni, implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak dan Perlindungan Murid; Kolaborasi Sekolah dengan Masyarakat Atau Industri; Pengelolaan Sumber Daya Sekolah yang Efisien dan Berkelanjutan; teknologi dalam Pendidikan; Pemberdayaan Murid; peningkatan Kapasitas Guru; Pengembangan Kelembagaan dan Manajemen Pendidikan; terakhir Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan.

“Pendidikan yang bermakna bukan hanya soal mengajar, tetapi membentuk karakter dan daya pikir kritis. Dan itu telah kalian wujudkan,” kata Aries.

Pada kesempatan ini, Aries juga menyampaikan keselarasan inovasi dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, mulai dari bangun pagi, gemar membaca, hingga peduli lingkungan dan sesama.

Secara rinci, mantan Pj Wali Kota Batu ini menjelaskan para inovator yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur ini sebelumnya telah mengikuti rangkaian proses seleksi yang cukup panjang.

Terkumpul lebih dari 19.720 karya inovasi dan akun deckvlog. Para peserta kemudian mengikuti seleksi di tahap development round. Pada tahapan ini, EJIES bekerjasama dengan tim akademisi ITS untuk penilaian. Hasilnya 250 karya terbaik dari sekolah, cabdin, dan unit kerja dinyatakan lolos dan mengikuti seleksi lanjutan.

Hingga akhirnya terdapat 50 finalis terbaik yang kemudian melakukan showcase round atau paparan dan FGD (forum group discussion) dengan tim penilaian perguruan tinggi di Surabaya

“Dari hasil ini ditentukan 30 karya terbaik untuk memperoleh penganugerahan dari gubernur Khofifah,” ucapnya.

Terakhir, Aries menyebut kegiatan ini lebih dari sekadar penghargaan, terpilihnya 30 karya terbaik membawa dampak penting bagi pendidikan di Jawa Timur. Seperti terbangunnya jejaring kolaboratif antar sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya.

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com