Jakarta, Lenzanasional.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah tengah mengkaji kemungkinan dibukanya kembali proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai bagian dari antisipasi penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim juga mewacanakan tes GeNose bagi siswa dan guru sebelum masuk ke sekolah.
Langkah tersebut disambut positif Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattlitti. Senator Dapil Jawa Timur itu setuju tes GeNose diterapkan kepada siswa dan guru yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka. Selain murah, LaNyalla menilai tes GeNose untuk mendeteksi Covid-19 cukup efektif dan praktis.
“Tetapi harus secara rutin. Bisa setiap Senin dan Jumat. Sehingga benar-benar terukur, dan terdeteksi. Dan biayanya jangan dibebankan ke sekolah. Harus ada mekanisme pembiayaan yang dicover dari anggaran pemerintah,” tukasnya Sabtu (6/3/2021).
Menurutnya, dalam konteks kepentingan massal seperti sekolah, diperlukan cara yang cepat, murah namun tanpa mengabaikan tingkat akurasi. “Saya pikir sudah tepat menggunakan metode tes GeNose. Karena cepat dan murah dan tingkat akurasinya juga sudah diuji. Bahkan sekarang digunakan sebagai syarat untuk penumpang kereta api,” imbuh alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Selain tes GeNose, alternatif lain yang bisa digunakan untuk para siswa menurut mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu adalah menggunakan tes Covid-19 Saliva yang menggunakan air liur sebagai media uji.
Selama ini di Jatim jika ada kegiatan dan harus tatap muka ke sekolah maka siswa wajib menyertakan hasil bebas Covid-19 berbasis SWAB Antigen. “Tes SWAB Antigen ini biayanya cukup mahal. Tentu hal ini dapat menghambat proses belajar mengajar. Harus ada jalan keluar. Tes GeNose atau Saliva yang berbiaya murah, cepat dan akurat saya kira bisa dijadikan alternatif solusi,” tegas LaNyalla.
Saat ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya sedang mengkaji kemungkinan penggunaan GeNose untuk siswa dan guru sebelum masuk sekolah. Di restoran dan kafe ada protokol pengujian tes Saliva atau air liur.
Kepala Dispendik Surabaya Supomo mengatakan, pihaknya terus berupaya menyiapkan sekolah tatap muka. Sebab, sesuai dengan informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekolah akan kembali dibuka pada Juli mendatang. (Red)