Ketua Persani Surabaya Tegaskan Revitalisasi Pengurus dan Target Dua Emas di 2026
SURABAYA – Ketua Persatuan Senam Indonesia (Persani) Kota Surabaya, Pertiwi Ayu Krishna, menegaskan komitmennya untuk melakukan pembenahan organisasi sekaligus meningkatkan prestasi atlet menjelang tahun 2026. Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan yang digelar di The Vinyl Chick Cafe, Jalan Gayungsari I No.79, Gayungan, Surabaya, Kamis (25/12/2025).
Pertiwi Ayu Krishna, yang akrab disapa Bunda Ayu, menyampaikan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah revitalisasi kepengurusan Persani Surabaya dengan melibatkan lebih banyak generasi muda dalam struktur organisasi.
“Langkah awal pastinya saya akan merevitalisasi kepengurusan. Mengingat Ketua KONI Surabaya saat ini juga berasal dari kalangan anak muda, saya berharap kepengurusan Persani Surabaya 2026 nanti banyak diisi generasi muda, termasuk ketua-ketua klub senam,” ujar Bunda Ayu.
Menurutnya, kolaborasi lintas generasi diyakini mampu mendorong peningkatan prestasi Persani Surabaya, terutama dalam upaya meraih piala dan medali emas di berbagai kejuaraan.
Selain pembenahan internal, Bunda Ayu juga menyoroti keterbatasan fasilitas latihan yang hingga kini masih menjadi kendala utama bagi klub-klub senam di Kota Pahlawan.
Ia mengungkapkan, persoalan fasilitas tersebut sudah lama menjadi perhatiannya, bahkan sejak masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surabaya.
“Saya sudah memohon agar pemerintah kota bisa membantu menyediakan tempat latihan bagi klub-klub senam, supaya biaya latihan atlet tidak terlalu tinggi,” jelasnya.
Ke depan, Bunda Ayu berencana memperkuat koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya agar seluruh cabang olahraga (cabor), termasuk Persani, memperoleh dukungan yang lebih merata, khususnya bagi cabor yang belum memiliki fasilitas latihan memadai.
“Kami ingin ini dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait. Harapannya KONI juga bisa membantu semua cabor, tidak hanya Persani,” tambahnya.
Terkait target prestasi tahun 2026, Bunda Ayu menegaskan bahwa Persani Surabaya membidik minimal dua medali emas, setelah sebelumnya mengalami penurunan prestasi.
“Targetnya jelas, dua medali emas itu harus kita kejar kembali. Kalau bisa, harus bertambah. Tapi syaratnya semua pengurus harus kompak,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya integritas dan dedikasi dalam kepengurusan olahraga. Menurutnya, baik atlet maupun pengurus harus bekerja dengan panggilan jiwa, bukan semata demi kepentingan pribadi.
“Kalau pengurus tidak bekerja dengan panggilan jiwa dan hanya ingin memanfaatkan nama, Persani tidak akan tumbuh dengan baik. Padahal KONI itu adalah rumah besar bagi seluruh cabang olahraga,” ujarnya.
Bunda Ayu menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa kekompakan antara Persani dan KONI menjadi kunci utama dalam memajukan olahraga prestasi di Kota Surabaya.
“Untuk membantu KONI dan agar KONI juga bisa membantu kita, semuanya harus kompak,” pungkasnya.
KONI Surabaya Dukung Revitalisasi Persani
Sementara itu, Ketua KONI Surabaya periode 2025–2029, Arderio Hukom, menyambut baik rencana revitalisasi kepengurusan Persani Surabaya pada 2026. Ia menegaskan bahwa proses revitalisasi sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Persani Surabaya.
“Terkait revitalisasi pengurus, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum Persani Surabaya. Beliau tentu lebih mengetahui mana pengurus yang aktif dan mana yang tidak,” ujar Arderio.
Ia berharap semangat pembenahan tersebut sejalan dengan target besar KONI Surabaya dalam mengejar perolehan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
“KONI Surabaya berharap Persani bisa berkontribusi lebih besar dibanding Porprov sebelumnya. Target kita besar, dan Persani salah satu cabor yang diharapkan menyumbang emas,” jelasnya.
Terkait fasilitas latihan, Arderio mengakui bahwa penyediaan sarana bukan kewenangan langsung KONI. Namun, pihaknya berkomitmen menyampaikan kebutuhan Persani kepada Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).
“Semoga Dispora bisa menemukan solusi, memanfaatkan gedung-gedung yang tersedia agar Persani Surabaya bisa berlatih secara maksimal. Output-nya tentu prestasi dan medali emas di Porprov 2027,” katanya.
Selain itu, Arderio juga menekankan pentingnya kompetisi sebagai bagian dari pembinaan atlet.
“Kalau ingin hasil bagus, tentu harus ada banyak kompetisi. Latihan saja tanpa kompetisi tidak cukup untuk membentuk mental bertanding,” tuturnya.
Ia berharap ke depan KONI Surabaya dan Persani Surabaya dapat bersinergi menggelar berbagai kejuaraan guna melahirkan atlet-atlet senam yang berkualitas dan berprestasi.