Pendidikan Jadi Faktor Utama Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Khofifah–Emil

0 50

Surabaya – Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terbaru terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. Hasilnya cukup menggembirakan: 79,5% masyarakat menyatakan puas, sementara 20,5% lainnya menyebut masih kurang puas.

Menariknya, salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya tingkat kepuasan tersebut adalah sektor pendidikan. ARCI mencatat, sebanyak 15,5% responden menilai kepemimpinan Khofifah–Emil berhasil meningkatkan kualitas layanan pendidikan, khususnya di jenjang SMA, SMK, dan SLB. Pada survei pelayanan publik, bidang pendidikan dan kebudayaan bahkan memperoleh kepuasan 78,1%, sedangkan 21,9% menyatakan belum puas.

Komitmen Pendidikan: Akselerasi Berkelanjutan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa sesuai arahan Gubernur, Dindik terus mendorong lahirnya berbagai program unggulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Fokusnya mencakup penguatan sarana prasarana, peningkatan SDM guru, hingga peningkatan kompetensi siswa.

Salah satu terobosan adalah Program Kesejahteraan Guru (Proteg), yang mendukung kemandirian finansial guru honorer melalui pelatihan ekonomi kreatif, kewirausahaan, hingga teknologi digital. Ada pula program inkubator kompetensi guru produktif, serta pelatihan dan sertifikasi berbasis Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) untuk siswa setiap tahun.

“Kami ingin memastikan tidak ada anak Jawa Timur yang putus sekolah. Karena itu, program afirmasi pendidikan terus diperkuat melalui beasiswa penuh maupun biaya pendidikan terjangkau,” ujar Aries (24/8).

Tahun ajaran 2025/2026, Pemprov Jatim menyiapkan 72.841 kuota beasiswa. Terdiri dari 12.650 beasiswa penuh di SMA swasta, 19.912 di SMK swasta, serta dukungan pendidikan terjangkau untuk 11.486 siswa SMA swasta dan 28.793 siswa SMK swasta. Program ini melibatkan 1.156 sekolah swasta dari 38 kabupaten/kota di Jatim.

Selain itu, Dindik juga menggagas School Food Care (SFC), sebuah program kemandirian pangan berbasis sekolah yang sekaligus menjadi laboratorium alam bagi siswa. Melalui SFC, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan.

Prestasi Siswa dan Sinergi Pendidikan

Tak hanya soal program, capaian prestasi siswa Jawa Timur juga ikut menjadi kebanggaan. Terbaru, siswa SMK Jatim sukses mempertahankan gelar Juara Umum LKS Nasional ke-33 di Jakarta pada awal Agustus lalu.

Aries menekankan, keberhasilan ini tak lepas dari sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. “Kami berterima kasih kepada sekolah swasta yang turut memberi kesempatan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Sinergi inilah yang memastikan tidak ada anak di Jawa Timur yang tertinggal,” ujarnya.

Survei: Pendidikan Jadi Alasan Utama Kepuasan Publik

Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Siradj, menambahkan bahwa perhatian Khofifah–Emil terhadap sektor pendidikan menjadi faktor penting yang diapresiasi masyarakat.

“Mulai dari beasiswa, pendampingan murid afirmasi, perbaikan sarana sekolah, hingga program sekolah bersih dan toilet sehat, semua itu nyata dirasakan masyarakat. Karena itulah mayoritas responden memberikan penilaian positif,” ungkap Baihaki.

Hasil survei ini semakin menguatkan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas pembangunan Jawa Timur. Dengan konsistensi program dan dukungan masyarakat, sektor pendidikan diyakini akan terus menjadi pilar utama dalam peningkatan kualitas SDM Jawa Timur di masa depan.

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com