Peringati Sumpah Pemuda Ditengah Tahun Politik, Untag Surabaya Gelar Wayang Kulit

0 231

SURABAYA, Lenzanasional – Beragam cara dilakukan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Seperti yang dilakukan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang memilih memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 dengan menggelar pagelaran wayang kulit.

Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan bahwa sebagai kampus nasionalis, pihaknya sangat mengedepankan budaya lokal, salah satunya dengan menggelar wayangan.

Pagelaran wayang sendiri merupakan wujud pelestarian budaya yang sarat akan nilai-nilai persatuan. Apalagi, dalam waktu dekat Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi, tepatnya pada 2024 mendatang.

“Insya Allah, Untag Surabaya karena kampus merah putih, tentunya kita akan netral (di pemilu, red). Apalagi, kita tahu saat ini hiruk pikuknya di nasional,” terang Prof Nugroho, Sabtu (28/10/23).

Dikatakan Prof Nug sapaan akrab Mulyanto Nugroho, bahwa pagelaran wayang kulit kali ini mengambil lakon Kresna Duta. Harapannya, Kresna sebagai tokoh utusan yang amanah dapat membawa pesan-pesan positif kepada masyarakat.

“Kresno ini utusan yang amanah, yang harusnya mikul duwur mendem jero. Kita tahu sekarang hiruk pikuknya di nasional, ini mungkin tidak meresapi bagaimana Kresno itu Duto. Duto itu memang dia dapat amanah. Kalau amanah harusnya tidak bermacam-macam,” jelas Prof Nug.

Prof Nug juga berharap kepada para generasi muda agar mampu menjaga sekaligus melestarikan budaya Indonesia, khususnya wayang kulit.

“Kita nguri-uri budoyo (melestarikan budaya, red) sudah puluhan tahun. Jangan sampai meninggalkan budaya,” kata Prof Nug.

Sementara itu, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya J. Subekti menyoroti banyaknya upaya-upaya yang dilakukan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Menurutnya, paling tidak dengan adanya pagelaran wayang kulit tersebut masyarakat dapat membawa kedamaian dan kesejukan bagi keluarga, tetangga, lingkungan dan seluruh bangsa Indonesia.

“Kita semua adalah duta perdamaian. Ketika saat ini Indonesia hangat dengan berbagai macam konten berisi sindiran, kebencian, upaya memecah belah persatuan dan kesatuan, saya berharap yang hadir malam ini bisa menjadi juru damai dan penyejuk,” ungkap Bekti.

Untuk diketahui, pagelaran wayang kulit ini selain untuk merayakan Sumpah Pemuda, juga sebagai peringatan Dies Natalis Untag Surabaya ke-65 tahun. Wayangan ini merupakan agenda rutin Untag yang sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. (R1F)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com