Polairud Polda Jatim Kerahkan Teknologi Sonar dan ROV Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Selat Bali, lenzanasional.com– Upaya pencarian bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali membuahkan hasil. Tim gabungan dari Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur bersama Basarnas berhasil mendeteksi bangkai kapal pada kedalaman sekitar 47 meter di dasar laut.
Berdasarkan hasil pemetaan bawah laut menggunakan teknologi Multibeam Echosounder (MBES), visual tiga dimensi menunjukkan objek berbentuk kapal dengan panjang 65,49 meter, lebar 12,37 meter, dan estimasi tinggi sekitar 9,22 meter. MBES sendiri merupakan teknologi sonar canggih yang mampu memetakan kontur dasar laut secara detail.
Direktur Polairud Polda Jawa Timur, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, menyatakan bahwa citra sonar 3D menunjukkan posisi kapal dalam keadaan terbalik, dengan bagian buritan menghadap ke atas. Proses ini merupakan bagian dari tahap awal operasi dan investigasi penyebab tenggelamnya kapal.
“Kami telah menyelesaikan tahapan awal dengan pemetaan sonar 3D. Saat ini kami tengah mempersiapkan visualisasi lanjutan menggunakan ROV (Remote Operated Vehicle) untuk mengidentifikasi lebih jelas kondisi bangkai kapal, termasuk kemungkinan keberadaan korban di dalam kapal,” ujar Kombes Arman yang ditemui wartawan baru-baru ini.
Tiga Tahap Operasi Penyelamatan
Kombes Arman menjelaskan, operasi dan investigasi dilakukan dalam tiga tahapan utama: Identifikasi dan Dokumentasi Visual. Menggunakan sonar dan ROV untuk mendokumentasikan kondisi kapal secara menyeluruh. Stabilisasi Bangkai Kapal di Dasar Laut Tim akan menggunakan bubble trap dan hoisting system untuk menjaga agar posisi kapal tidak bergeser akibat arus bawah laut yang kuat.
Evakuasi Korban dan Bangkai Kapal
Proses pengangkatan korban dan bagian-bagian kapal akan dilakukan secara bertahap dengan dukungan personel penyelam bersertifikat dan perangkat robotik bawah laut.
“Arus bawah laut menjadi tantangan besar dalam operasi ini. Namun kami akan mengerahkan penyelam dengan sertifikasi khusus serta teknologi robotik agar proses evakuasi bisa berjalan aman dan efektif,” tambah Arman.
Korban Selamat dan Meninggal Dunia
Tercatat 30 penumpang berhasil diselamatkan, sementara 18 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 17 korban lainnya yang masih dinyatakan hilang.
“Kami rutin menyampaikan perkembangan operasi SAR setiap pagi dan sore kepada media dan keluarga korban. Informasi penemuan korban juga langsung dikomunikasikan kepada keluarga untuk proses identifikasi dan pemulangan jenazah,” jelas Kombes Arman.
Investigasi Kecelakaan Masih Berlanjut
Ditpolairud Polda Jatim saat ini juga tengah melakukan investigasi ilmiah (scientific investigation) untuk mengungkap penyebab pasti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Sejumlah kemungkinan sedang didalami, mulai dari kebocoran mesin, hantaman gelombang besar, hingga ketidakstabilan kapal.
“Kami telah memeriksa lebih dari 44 saksi, termasuk korban selamat dan keluarga korban, guna mendalami faktor-faktor penyebab kecelakaan laut ini,” tegas Kombes Arman.
Harapan untuk Proses Evakuasi Lanjutan
Ditpolairud Polda Jatim menurunkan empat tim utama untuk melanjutkan operasi: tim sonar dan ROV, tim stabilisasi bangkai kapal, tim evakuasi korban, serta tim investigasi.
“Kami berharap proses evakuasi bangkai kapal dan korban bisa berjalan lancar, serta memberikan kepastian kepada seluruh keluarga korban,” pungkas Kombes Arman. (L1K)