Sinergi Digital untuk Pilkada Damai: Polda Jatim Gelar FGD Bersama Influencer
Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Timur mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan para influencer dan pegiat media sosial dari seluruh Jawa Timur. Acara ini dilaksanakan untuk mendukung kelancaran Pilkada Serentak 2024 yang semakin mendekat, bertempat di Gedung Mahameru Polda Jatim pada Selasa (01/10/24).
SURABAYA, Lenzanasional – Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Timur mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan para influencer dan pegiat media sosial dari seluruh Jawa Timur. Acara ini dilaksanakan untuk mendukung kelancaran Pilkada Serentak 2024 yang semakin mendekat, bertempat di Gedung Mahameru Polda Jatim pada Selasa (01/10/24).
Dalam sambutannya, Kombes Pol Nanang Juni Mawanto, Direktur Intelijen Keamanan Polda Jatim, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya cooling system jelang Pilkada Serentak 2024. Ia mengajak pegiat media sosial, awak media, dan elemen masyarakat lainnya untuk memastikan penyampaian informasi berjalan merata hingga tingkat kabupaten, dengan harapan Pilkada berlangsung kondusif tanpa adanya kampanye hitam dan isu SARA.
Diskusi bertema “Cooling System: Menciptakan Pemilu Damai Melalui Sinergi Digital” ini melibatkan influencer, serta perwakilan dari KPU, Bawaslu, dan Kominfo Jawa Timur, khususnya dalam bidang Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE). Kombes Pol Nanang menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada, baik di dunia nyata maupun di platform digital.
Ketua KPU dan Bawaslu Jawa Timur juga menekankan pentingnya netralitas dan transparansi dalam setiap tahap proses Pilkada. Pihak Kominfo Jawa Timur turut membahas langkah-langkah strategis untuk menangkal berita palsu dan hoaks yang dapat menciptakan ketidakstabilan.
Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 menjadi fokus perhatian berbagai pihak, termasuk aparat kepolisian. Kombes Pol Nanang menilai peran influencer sangat vital dalam membentuk opini positif di masyarakat, terutama di media sosial yang memiliki jangkauan luas.
“Kami berharap para influencer dapat berkolaborasi dengan aparat untuk menyebarkan konten-konten yang menyejukkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban selama Pilkada,” ujarnya.
Forum ini juga membahas berbagai ancaman di media sosial, seperti penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, dan provokasi politik yang dapat memicu konflik. Para influencer dan pegiat media sosial diberikan pengetahuan tentang cara mengenali dan menangani isu-isu tersebut, serta strategi efektif dalam menangkal misinformasi menjelang Pilkada.
Yudha Okta M (Bang A’O), seorang pegiat media sosial dan aktivis muda dari Banyuwangi, menilai kerja sama antara seluruh sektor dan elemen masyarakat sangat penting. “Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan Pilkada. Dengan pendekatan kreatif dan positif di media sosial, kita dapat meredam ketegangan politik dan meningkatkan partisipasi pemilih secara sehat,” ujarnya.
Ditintelkam Polda Jatim berharap, melalui forum ini, tercipta suasana yang lebih tenang untuk menurunkan tensi politik menjelang pemilihan. Dengan sinergi yang baik antara aparat, influencer, dan masyarakat, situasi damai diharapkan dapat terjaga hingga Pilkada selesai dan hasilnya diumumkan.(Wanto)