Sinergi DPRD, Kominfo, PRSSNI, dan Kadin Jatim Dorong UMKM Go Digital

0 68

Surabaya – Transformasi digital kini menjadi kebutuhan mendesak di berbagai bidang, termasuk sektor perdagangan dan UMKM. Menjawab tantangan itu, DPRD Jawa Timur bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim, Kadin Jatim, serta PRSSNI Jatim menggelar Dialog Sinergitas Peningkatan Literasi Masyarakat bertema “Transformasi Digital dalam Perdagangan: Peluang dan Tantangan” di Graha Kadin Jatim, Kamis (28/8/2025).

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menekankan pentingnya literasi digital bagi UMKM. Menurutnya, baru sekitar 45–46 persen UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Sementara di sisi produksi, angkanya lebih kecil, sekitar 15 persen. “Artinya, masih banyak UMKM yang bertahan dengan cara konvensional. Padahal digitalisasi, khususnya di bidang keuangan, bisa sangat membantu dalam mengelola stok hingga penjualan,” jelasnya.

Adik menambahkan, Kadin Jatim bersama mitra telah rutin menggelar pelatihan literasi digital, bahkan untuk kelompok inklusif. Program itu tidak berhenti pada pelatihan saja, melainkan dilanjutkan dengan pendampingan agar pelaku usaha bisa benar-benar mandiri.

Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam sambutan virtualnya mengingatkan soal risiko hoaks di ruang digital. Data menunjukkan 72,6 persen masyarakat Indonesia menjadikan media sosial sebagai sumber utama informasi, tetapi di sisi lain media sosial juga rawan penyebaran berita palsu. “Karena itu, literasi digital sangat penting untuk menciptakan ruang digital yang sehat,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Jatim, Fredi Purnomo, menegaskan bahwa digitalisasi tidak hanya sebatas promosi di media sosial. Perlindungan masyarakat dari penipuan dan konten berbahaya juga harus diperhatikan. Ia mendorong kolaborasi lintas sektor—pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga komunitas—untuk membangun ekosistem digital yang kuat.

Ketua DPD Aptiknas Jatim, Ageng Permadi, turut menegaskan bahwa setiap perusahaan saat ini pada dasarnya adalah perusahaan teknologi. “Yang bertahan bukan yang terbesar, tapi yang paling cepat beradaptasi. Transformasi digital tidak ada garis akhirnya,” katanya.

Melalui dialog ini, para pemangku kepentingan berharap digitalisasi UMKM bukan sekadar tren, tetapi benar-benar menjadi motor peningkatan daya saing, melindungi produk lokal, serta mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com