Sumenep Menjadi Poros Baru Investasi Jawa Timur, Kadin: Momentum Emas bagi Investor

0 1

Sumenep, Senin 10 November 2025 – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menilai Kabupaten Sumenep tengah berada di jalur yang tepat menuju kebangkitan ekonomi baru di kawasan timur Madura. Potensi alam yang melimpah, kebijakan daerah yang pro-investasi, serta pembangunan infrastruktur yang masif menjadi faktor pendorong utama tumbuhnya minat investor di wilayah ini.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyebut Sumenep memiliki keunggulan geografis yang unik karena menggabungkan daratan dan kepulauan. “Sumenep memiliki kekayaan potensi di berbagai sektor—mulai dari maritim, pertanian, pariwisata, hingga energi. Ini adalah momentum besar untuk menjadikan Sumenep sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Timur,” ujarnya dalam Sumenep Investment Summit 2025, Senin (10/11/2025).

Menurut data, pertumbuhan ekonomi Sumenep tahun 2024 mencapai 3,77 persen, dan meningkat menjadi 4,64 persen tanpa migas. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menembus Rp45,22 triliun, mencerminkan produktivitas daerah yang terus meningkat.

Adik menambahkan, realisasi investasi di Sumenep juga terus menunjukkan tren positif. Sepanjang 2024, investasi tercatat mencapai Rp2,8 triliun, dan pada triwulan pertama 2025 sudah menembus Rp1,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 5.500 orang. “Angka ini menjadi bukti nyata bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap Sumenep semakin tinggi,” jelasnya.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang memberikan kemudahan perizinan dan insentif investasi menjadi salah satu kunci keberhasilan. Melalui Peraturan Bupati Nomor 34 dan 35 Tahun 2024, pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan ramah investor.

Beberapa sektor unggulan yang potensial dikembangkan, lanjut Adik, antara lain industri rumput laut, garam, perikanan tangkap, energi terbarukan, serta pariwisata kesehatan (wellness tourism). “Sumenep punya rumput laut berkualitas tinggi dan produksi garam hingga 319 ribu ton per tahun dari PT Garam Kalianget. Tantangannya tinggal di hilirisasi—kita butuh industri pengolahan agar nilai tambahnya meningkat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi wisata Gili Iyang yang memiliki kadar oksigen tertinggi di dunia, mencapai 20,9 persen. “Gili Iyang bisa menjadi destinasi eco-wellness tourism kelas dunia. Tren wisata kesehatan global sedang tumbuh, dan Sumenep punya modal alam yang tak ternilai,” imbuhnya.

Selain itu, keberadaan Kangean Energy Indonesia (KEI) dinilai membuka peluang besar bagi sektor jasa penunjang migas lepas pantai, sementara di wilayah kepulauan, potensi energi surya menjanjikan investasi jangka panjang melalui pembangunan PLTS dan microgrid.

Kadin Jatim juga menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur. Kini, Bandara Trunojoyo kembali beroperasi dengan rute Surabaya–Sumenep dua kali seminggu, sementara Pelabuhan Kalianget sedang dikembangkan dengan alokasi APBN 2025 sebesar Rp48,5 miliar. “Peningkatan konektivitas ini akan mempermudah distribusi barang dan memperlancar arus investasi,” tutur Adik.

Ia menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan momentum terbaik bagi investor untuk masuk ke Sumenep. “Regulasi sudah mendukung, infrastruktur sedang tumbuh, dan potensi sektor produktif terbuka lebar. Investor yang masuk lebih awal akan menjadi pemain utama dan menikmati hasil maksimal di masa depan,” tegasnya.

Kadin Jawa Timur, lanjutnya, siap memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memastikan investasi di Sumenep berjalan efektif dan berkelanjutan. “Bagi kami, Sumenep bukan sekadar daerah potensial, melainkan poros baru ekonomi Jawa Timur,” pungkas Adik.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, menegaskan komitmen Pemkab dalam menciptakan iklim investasi yang progresif dan terbuka. “Kami tidak menunggu investor datang, tetapi aktif menjemput mereka. Pemerintah menyiapkan karpet merah bagi pelaku usaha yang ingin berkolaborasi membangun Sumenep,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah kini tengah mengembangkan empat kluster ekonomi unggulan, yaitu:

1. Industri kelautan dan perikanan terpadu, mencakup pengolahan hasil laut, cold storage, logistik, dan wisata bahari.

2. Pertanian dan peternakan modern.

3. Energi dan sumber daya alam, termasuk migas, panas bumi, dan energi terbarukan.

4. Pariwisata dan ekonomi kreatif, yang mengangkat potensi bahari dan budaya lokal.

“Empat kluster ini akan menjadi mesin penggerak ekonomi Sumenep menuju masa depan yang lebih sejahtera,” tutup Imam.

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com