Direktur RSUD Soewandi Melakukan Klarifikasi Terkait Dugaan Pembuangan Limbah Medis di TPS Umum

0 119

SURABAYA, Lenzanasional – Direktur RSUD Soewandi Surabaya, dr. Billy Daniel Messakh, Sp.B., melakukan klarifikasi tentang pemberitaan dugaan pihak rumah sakit membuang limbah medis di TPS Tambakrejo.

“Pada 14 Agustus 2023, teman teman di lapangan melaporkan bahwa ada 2 orang membawa plastik hitam di TPS, dituduhkan yang buang adalah RSUD Soewandi. Saat dibuka terdapat box berwana kuning yang isinya puluhan jarum suntik,” terang Billy, Kamis (31/8/2023) diruang lantai 7 gedung baru RSUD Soewandi.

“Pihak sanitasi ngecek apakah ada pengambilan sampah, ternyata tidak ada. Setelah itu kita sudah curiga, saat di cek di CCTV pada pukul 10.26 Wib, seorang petugas membawa troli hijau tanpa register,” terang Billy.

Billy menerangkan bahwa dari keterangan saksi, bungkusan plastik hitam itu dibawa orang ke TPS, dan mondar mandir di TPS menunggu petugas rumah sakit membuang sampah.

“Kita ada tempat sampah sendiri untuk sampah organik, beda dengan tempat sampah umum. Dari keterangan rekan kita di lapangan diketahui plastik hitam box itu dibawah oleh 2 orang, dan menuduhkan bahwa pihak rumah sakit yang membuang bungkusan plastik hitam yang membungkus bok kuning berisi jarum suntik itu,” terang nya.

Dari penuturan Billy terkait limbah medis dibuang di TPS umum hal yang tidak mungkin, karena dari pihak rumah sakit menerapkan 3 filter dalam hal pembuangan limbah medis.

“Pertama, Jarum suntik dibuang disafety box. Kedua SC sanitasi melakukan cek apakah pembuangan sesuai tempat nya, warna kuning untuk limbah medis. Ketiga, limbah ditimbang sesuai dengan aturan. Sehingga diharapkan limbah medis tidak luput dibuang dengan sampah domestik,” ujar Billy.

Dari peristiwa itu, akhirnya Billy memanggil ZA yang diduga mencuri box yang berisi jarum suntik tersebut. akan tetapi ZA tidak mengakuinya.

“Saya sempat bilang supaya ZA mengakui, dan apabila mengakui urusan ini bisa selesai, ga sampai ke pelaporan ke polisi. Akan tetapi dia tetap tidak mengaku. Akhirnya kita laporkan peristiwa itu ke Polsek Simokerto,” terang Billy

Terkait dalam pengembangan polisi atas pelaporan rumah sakit dan ditemukan bahwa dugaan skenario untuk menjatuhkan nama baik Rumah sakit Billy mengatakan semua diserahkan ke pihak polisi.

“Rumah sakit ini bukan milik saya tapi milik Pemkot Surabaya, yang melayani masyarakat Surabaya, untuk rawat jalan setiap hari sekira 1.400 hingga 1.800 pasien, sehingga kita jaga betul jangan sampai menyalahi aturan pembuangan limbah medis yang berakibat rumah sakit bisa ditutup,” terang dr. Billy. (R1F)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com