“Kami menyesalkan hal ini dan meminta Polres Tanjung Perak untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata Gus Afif di Surabaya, Selasa (20/11/2018), seperti yang dilansir Suryamalang.com

Gus Afif bahkan menyebut adanya indikasi unsur perencanaan dalam kasus tersebut. Sebab, kasus yang berawal dari pemasangan banner itu telah selesai dengan adanya permintaan maaf sekaligus pencopotan banner oleh pihaknya.

“Kami melihat bahwa kasus pembacokan tersebut ada pihak yang menggerakkan. Sebab, kami telah meminta maaf dan melepas banner tersebut,” tandasnya.

Ada beberapa motif yang diduga berada di balik kasus tersebut. Pertama, adanya kesalahpahaman. Kedua, karena pelaku alami gangguan kejiawaan.

Ketiga, pelaku digerakan oleh pesaing politiknya. “Bisa dari partai yang lain, atau satu partai,” kata pria yang juga caleg PKB ini.

Untuk diketahui, kasus tersebut mencuat diawali dari pemasangan banner alat peraga kampanye (APK) bergambar Afif yang juga merupakan caleg DPRD Jatim dari PKB tersebut pada Jumat (16/11/2018). Pemasangan tersebut dilakukan oleh Bahrawi yang juga paman Afif di kawasan Dukuh Bulak Banteng, Kenjeran, Surabaya.

Tak hanya banner bergambar Afif, Bahrawi juga memasang banner Muhammad Ali Ja’cub, Caleg DPR RI dari PKB yang juga ayah Gus Afif. Pemasangan dua APK tersebut dilakukan di depan rumah kosong milik kerabat Haji Lutfi, tetangga Gus Afif.

“Pemasangan tersebut nempel tanah dan tidak nempel di rumah yang bersangkutan. Sehingga, tidak benar kalau disebut banner nempel di rumah yang bersangkutan,” katanya.

Baru pada Sabtu (17/11/2018) lalu, seorang kerabat dari haji Lutfi dengan membawa samurai dan mempertanyakan pemasangan APK tersebut. “Atas reaksi orang tersebut, Abah Rawi akhirnya mengajukan permohonan maaf dan mencopot APK tersebut. Masalah selesai sampai situ,” katanya.

Namun, masalah tersebut ternyata belum selesai. Pelaku justru kembali dengan membawa massa yang berjumlah lima orang. “Mereka menemui Abah Rawi dengan membawa senjata tajam,” kata Gus Afif.

Adapun TKP kejadian tersebut terjadi di masjid, tak jauh dari kediaman Gus Afif maupun Haji Lutfi. Mengetahui Bahrawi ada di dalam masjid, seorang pelaku lantas membacok menggunakan samurai. “Oleh Abah Rawi, pedang tersebut lantas ditangkap. Tanganya terluka parah,” katanya.

Beruntung Bahrawi yang juga anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Surabaya berhasil melarikan diri. “Namun, korban saat ini masih dirawat di RS sebab harus menjalani operasi,” kata Gus Afif.

Atas kejadian tersebut, Ansor pun akan mengawal kepolisian mengusut kasus tersebut. “Ini tindakan kriminal dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” katanya.

“Apalagi, masjid digunakan sebagai tempat untuk tindak kriminal seperti itu,” tandasnya.