ITF Widjojo Soejono International Junior Championships ke-42 Resmi Bergulir, 20 Negara Turut Ambil Bagian
Surabaya – Turnamen tenis internasional ITF Widjojo Soejono International Junior Championships edisi ke-42 resmi digelar mulai Senin (29/9/2025). Ajang bergengsi yang telah menjadi tradisi panjang ini kembali menghadirkan persaingan sengit antar-atlet muda dari berbagai negara.
Putra mendiang penggagas turnamen, Roy Pandu Widjojo, menegaskan penyelenggaraan kompetisi ini merupakan bentuk komitmen keluarga untuk menjaga warisan almarhum Widjojo Soejono.
“Walau beliau sudah tiada, semangatnya tetap menyala. Turnamen ini bukan sekadar pertandingan, melainkan peluang bagi atlet muda Indonesia untuk merasakan atmosfer internasional tanpa harus bertanding di luar negeri,” ujarnya.
Tahun ini, turnamen yang masuk kalender resmi International Tennis Federation (ITF) dan PP PELTI mencatat partisipasi 550 atlet dari 20 negara. Untuk kategori junior internasional, sebanyak 120 atlet siap memperebutkan poin ranking dunia sekaligus memburu pengalaman berharga di level global.
Ketua Pengprov PELTI Jawa Timur, Ismed Jauhar, menyampaikan bahwa edisi kali ini menunjukkan lonjakan baik dari sisi kualitas maupun jumlah peserta.
“Ajang ini menjadi jalur pembinaan berjenjang. Atlet nasional usia 8–16 tahun bisa melangkah ke kancah internasional hingga usia 18. Banyak bintang dunia, termasuk Aldila Sutjiadi dan Janice Chen, lahir dari turnamen ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP PELTI, Jafar Hafsah, menekankan pentingnya turnamen ini dalam membangun ekosistem olahraga tenis.
“Selain pengalaman bertanding, peserta juga meraih poin ITF, hadiah, hingga peluang karier profesional. Ini langkah nyata agar tenis tumbuh sebagai industri olahraga berkelanjutan,” jelasnya.
Tak hanya menjadi panggung prestasi, ITF Widjojo Soejono juga dipandang sebagai bukti konsistensi Jawa Timur dalam melahirkan atlet tenis nasional. Dukungan pemerintah daerah serta KONI diharapkan mampu memperkuat fasilitas dan pembinaan agar lahir lebih banyak petenis Indonesia yang bersinar di level dunia.
Direktur turnamen, Didik Utomo Pribadi, turut mengapresiasi kerja keras seluruh pihak hingga acara ini sukses terselenggara, meski sempat terkendala berkurangnya lapangan representatif di Surabaya.
“Berkat kebersamaan semua pihak, turnamen bertaraf internasional ini akhirnya bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.
Dengan kehadiran 20 negara dan ratusan atlet, edisi ke-42 ITF Widjojo Soejono kian menegaskan perannya sebagai ajang tenis junior bergengsi yang tidak hanya menghormati sang legenda, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya generasi emas tenis Indonesia.