Kadindik Jatim Hadiri Pembukaan Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025: Semangat Kolaborasi Lintas Bahasa
Surabaya – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menghadiri pembukaan Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 yang digelar di Surabaya pada Sabtu (4/10/2025). Acara bergengsi ini dibuka langsung oleh Founder Harian Disway, Dahlan Iskan, dan diikuti oleh pelajar dari berbagai daerah di Jawa Timur yang antusias menampilkan kemampuan berbahasa Mandarin mereka.
Mengusung tema “AI sebagai Sarana Memperluas Dakwah”, kompetisi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan menumbuhkan semangat kolaborasi lintas budaya. Selain berkompetisi dalam debat dan pidato berbahasa Mandarin, para peserta juga diajak memahami peran penting bahasa asing dalam memperluas wawasan global dan menjembatani hubungan diplomatik antarnegara.
Dalam sambutannya, Kadindik Jatim Aries Agung Paewai mengapresiasi penyelenggaraan kompetisi ini sebagai bentuk pembelajaran kontekstual yang memperkuat karakter siswa. “Kegiatan seperti ini menjadi ruang luar biasa bagi pelajar untuk belajar berpikir terbuka, menghargai keberagaman, dan memahami bahasa sebagai alat membangun komunikasi lintas bangsa,” ujarnya.
Aries menambahkan, kemampuan berbahasa asing, termasuk Mandarin, merupakan bekal penting dalam menghadapi tantangan global. “Kami di Dinas Pendidikan Jawa Timur berkomitmen mendorong pembelajaran berbasis karakter, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan menguasai bahasa asing, anak-anak kita akan mampu berdaya saing di tingkat internasional,” lanjutnya.
Sementara itu, Dahlan Iskan dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan Disway Mandarin Debate & Speech Competition menjadi ajang berkelanjutan dalam membangun diplomasi budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menekankan pentingnya komunikasi lintas bahasa dalam memperkuat hubungan bilateral, sekaligus memperluas cakrawala pemuda Indonesia di dunia global.
Kompetisi ini juga menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok, Hari Santri Nasional, serta HUT ke-27 PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia). Sinergi berbagai momentum tersebut mencerminkan semangat persatuan dan kolaborasi lintas budaya, sebagaimana yang terus digelorakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui dunia pendidikan.
Selain siswa dari berbagai SMA dan MA di Jawa Timur, kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh pendidikan, budayawan, dan akademisi. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap program yang memadukan nilai akademik, karakter, dan kebangsaan dalam satu ajang kompetisi yang inspiratif.
Dalam sesi debat, dua tim pelajar tampil berani menyampaikan argumentasi mereka dalam bahasa Mandarin dengan tema yang menantang dan aktual. Penonton yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya kompetisi, sementara dewan juri menilai dari aspek penguasaan bahasa, logika berpikir, dan kemampuan retorika peserta.
Melalui kegiatan seperti ini, Jawa Timur kembali menegaskan komitmennya sebagai provinsi dengan sistem pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berorientasi global. Kadindik Aries berharap agar kegiatan serupa terus diperluas ke berbagai jenjang pendidikan, sehingga semakin banyak generasi muda yang siap bersaing di era multibahasa dan multikultural.
“Ini bukan hanya tentang lomba bahasa, tetapi tentang membangun karakter, memperluas wawasan, dan menyiapkan generasi muda yang siap berkompetisi di dunia global,” pungkas Aries.
Dengan semangat kolaborasi lintas bahasa, Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 menjadi simbol sinergi pendidikan, budaya, dan diplomasi yang memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pelopor pendidikan berkarakter dan berwawasan internasional.