Kapolri Kirim Tim Psikologi untuk Trauma Healing Korban Banjir di Jakarta Timur

Polri mengirim tim psikologi untuk memberikan dukungan psikososial dan trauma healing bagi korban banjir di Jakarta Timur.

0 127

JAKARTA, Lenzanasional – Atas perintah Kapolri, Polri mengirimkan tim dukungan psikososial dan trauma healing guna membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta Timur dan sekitarnya. Tim ini bergerak di bawah koordinasi Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Pol. Kristiyono, S.I.K, M.Si.

Dalam arahannya kepada tim yang bertugas, Brigjen Pol. Kristiyono menegaskan bahwa sebagai anggota Polri yang bertanggung jawab melayani masyarakat, para psikolog Polri harus turun langsung memberikan pendampingan untuk mengurangi beban psikologis para korban banjir.

Tim psikologi Polri memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir di Jakarta Timur.

Tim yang dikerahkan berjumlah delapan personel dari Biro Psikologi SSDM Polri, dipimpin oleh AKBP Leberty Adi, Ph.D, Psikolog. Selain itu, kegiatan ini turut melibatkan Bagian Psikologi Polda Metro Jaya, Kapolsek Jatinegara, Camat Jatinegara, serta Komandan Koramil Jatinegara.

Kegiatan bertajuk “Dukungan Psikososial terhadap Masyarakat Terdampak Banjir Jakarta 2025” ini dipusatkan di Gedung Olahraga Youth Center, Jl. Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pengungsi mencapai 270 orang, terdiri dari 201 dewasa dan 69 anak-anak.

Menurut AKBP Leberty, tim psikologi Polri memberikan dukungan psikososial dengan berbagai metode, di antaranya mengidentifikasi keluhan warga, membangun interaksi yang baik, mengadakan permainan sederhana untuk meningkatkan semangat anak-anak, serta memberikan motivasi agar para korban tetap optimis dalam menghadapi situasi sulit.

“Kegiatan ini diharapkan membantu korban banjir tetap sehat secara mental dan mampu mengelola stres serta kecemasan yang mereka alami,” ujar AKBP Leberty.

Kehadiran tim psikologi Polri mendapatkan respons positif dari para pengungsi. Marini (48), salah satu warga terdampak, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena anaknya yang semula murung kini kembali ceria setelah mengikuti berbagai permainan dalam sesi trauma healing.

“Ibu saya yang sudah berusia 82 tahun juga merasa lebih tenang setelah berbincang dengan psikolog yang mendampinginya,” ungkap Marini.

Selain trauma healing, tim Polri juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako serta makanan ringan untuk anak-anak sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan para pengungsi.

AKBP Leberty menambahkan bahwa kehadiran tim psikologi Polri dalam memberikan dukungan psikologis merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam menangani dampak bencana secara menyeluruh.

“Dengan demikian, sesuai arahan Karo Psikologi SSDM Polri, tugas psikolog Polri tidak hanya berfokus pada keamanan, tetapi juga memastikan kesehatan mental korban bencana agar mereka dapat bangkit dan pulih dari trauma,” pungkas AKBP Leberty.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com