Menyatu dalam Irama Musik Pelajar, Kadindik Aries Lihai Mainkan Perkusi
Surabaya, 12 Oktober 2025 – Ada momen menarik di tengah khidmatnya Upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80, Minggu (12/10) pagi. Di antara barisan grup musik yang tampil, tampak sosok yang begitu akrab di dunia pendidikan Jawa Timur. Mengenakan pakaian khas Jawa Timuran, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, tampil tak seperti biasanya. Ia tak berdiri di podium, melainkan membaur di antara para pelajar.
Dengan penuh semangat, Kadindik kelahiran Makassar ini menabuh alat perkusi kendang Jimbe dengan lincah.

Tanpa sekat jabatan dan tanpa batasan peran, Aries sangat menikmati penampilannya. Irama yang dimainkan bersama para siswa membawa energi kebersamaan yang kuat.
“Asik sekali bisa bermain dengan siswa-siswa bertalenta luar biasa dan berprestasi,” ujarnya usai penampilan, dengan senyum lepas.
Bukan kali pertama Aries memegang alat musik. Sejak muda, ia memang akrab dengan dunia musik. “Dulu waktu masih Sekolah banyak mengikuti Extra kurikuler musik. Tapi baru kali ini saya tampil bersama para siswa, dan rasanya luar biasa,” kenangnya.
Pertunjukan yang ia ikuti itu merupakan bagian dari konsep kolosal Jatim Bersimfoni, sebuah orkestra pendidikan yang menggabungkan unsur musik modern dan tradisional. Dari tiupan logam, kayu, hingga gesekan biola, cello, dan ritme perkusi, semuanya menyatu harmonis dalam satu panggung. Sebanyak 230 instrumen musik dimainkan oleh 260 pelajar dari berbagai sekolah di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, hingga Madiun.

Adapun lagu-lagu yang dibawakan dalam bentuk medley antara lain Opening Theme, Kita Bisa, Semanggi Suroboyo, Indonesia Pusaka, Tanah Air, Kopi Dangdut, hingga Ekspresi. Keseluruhan lagu ini disusun dengan durasi 10 menit yang menampilkan warna musikal yang kaya.
“Konsep Jatim Bersimfoni sendiri lahir dari semangat kolaborasi, kreativitas, dan kebersamaan generasi muda Jawa Timur. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan seni dapat berjalan beriringan dalam membangun karakter serta identitas daerah,” sebut Aries dengan lugas.
Lewat aksinya yang sederhana namun penuh makna itu, Aries Agung Paewai seolah mengirim pesan kuat, bahwa pemimpin pendidikan bukan hanya bicara di depan kelas atau podium, tapi juga bisa hadir di tengah siswa, bermain, berkarya, dan merasakan langsung semangat mereka.
“Musik menyatukan, begitu juga pendidikan. Keduanya mengajarkan harmoni,” tutup Aries.
