Operasi Zebra Semeru 2024: Polda Jatim Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Hingga 38 Persen
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menyampaikan hasil Operasi Zebra Semeru 2024 yang digelar selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Oktober 2024. Berdasarkan Analisis dan Evaluasi (Anev) kegiatan, operasi ini berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) secara signifikan.
SURABAYA, Lenzanasional – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menyampaikan hasil Operasi Zebra Semeru 2024 yang digelar selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Oktober 2024. Berdasarkan Analisis dan Evaluasi (Anev) kegiatan, operasi ini berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) secara signifikan.
Kegiatan preemtif dalam Operasi Zebra Semeru 2024 tercatat menurun sebesar 93 persen dibanding tahun 2023, yaitu dari 8.190.347 menjadi jumlah yang jauh lebih rendah. Sementara itu, kegiatan preventif juga mengalami penurunan sebesar 90 persen, dari 4.963.153 pada tahun sebelumnya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas turun sebesar 38 persen, dengan total 570 kejadian pada 2024, dibandingkan 922 kejadian pada tahun 2023. “Korban meninggal dunia juga mengalami penurunan sebesar 69 persen,” ujar Kombes Pol Komarudin dalam konferensi pers di Kantor Ditlantas Polda Jatim pada Senin (28/10/2024).
Meski begitu, jumlah korban luka berat meningkat sebesar 119 persen, sedangkan korban luka ringan menurun 37 persen, dan kerugian material turun 22 persen.
Kombes Pol Komarudin menambahkan bahwa jenis kecelakaan selama Operasi Zebra Semeru 2024 didominasi oleh tabrakan depan samping sebanyak 203 kejadian, tabrakan depan-depan 113 kejadian, dan tabrakan depan-belakang sebanyak 112 kejadian. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang berhati-hati, terutama dalam menjaga jarak aman di persimpangan serta jalan berlawanan arah.
Kecelakaan lalu lintas banyak terjadi pada pukul 06.00-09.00 WIB dengan 113 kejadian, pukul 15.00-18.00 WIB sebanyak 94 kejadian, dan pukul 09.00-12.00 WIB dengan 86 kejadian. “Pada jam-jam tersebut, kegiatan Mahameru Lantas dipusatkan untuk tindakan preemtif, preventif, serta penindakan melalui ETLE Mobile, ETLE Statis, dan tilang manual dengan memaksimalkan personel di lapangan,” jelas Kombes Pol Komarudin.
Selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024, pelanggaran lalu lintas yang ditindak pada pengendara roda dua didominasi oleh pelanggaran tidak menggunakan helm sebanyak 50.202 pelanggaran, disusul oleh pengendara di bawah umur sebanyak 17.381 pelanggaran, dan pengendara yang melawan arus sebanyak 13.119 pelanggaran.
“Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi aturan lalu lintas, terutama yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Perlu upaya lebih lanjut dalam kegiatan edukasi dan penegakan aturan lalu lintas,” tutup Kombes Pol Komarudin.(R1F)