Penuh Haru! Cak dan Ning Unesa Sambut Kepulangan Timnas Petanque Indonesia Bak Pahlawan di Bandara Juanda
Sidoarjo — Kepulangan Tim Nasional Petanque Indonesia dari ajang SEA Games XXXIII Thailand disambut dengan nuansa emosional dan kebanggaan di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Juanda, Rabu (17/12/2024) malam. Para atlet, pelatih, ofisial, hingga mekanik disambut istimewa layaknya pahlawan olahraga yang baru pulang membawa kehormatan bangsa.
Penyambutan tersebut digagas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) bersama seluruh program studi. Kehadiran Cak dan Ning Unesa dengan balutan busana khas Surabaya menambah kesan sakral dalam prosesi pengalungan bunga kepada para pejuang Merah Putih.
Dekan FIKK Unesa, Dr. Irmantara Subagio, menegaskan bahwa penyambutan ini merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi institusi terhadap dedikasi atlet petanque Indonesia, terlebih Unesa selama ini dikenal sebagai salah satu pusat pembinaan petanque di Jawa Timur bahkan nasional.
“Ini adalah ungkapan rasa bangga kami. Perjuangan atlet di arena internasional patut mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya. Unesa akan selalu berdiri di belakang atlet-atlet berprestasi Indonesia,” ujarnya di sela kegiatan.
Ekspresi haru terlihat jelas dari salah satu atlet andalan Indonesia, Andri Irawan, yang tampak menitikkan air mata saat menerima kalungan bunga. Ia mengaku sambutan hangat tersebut menjadi energi positif setelah melewati pertandingan yang melelahkan dan penuh tekanan di SEA Games.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut jajaran pengurus PB FOPI, Pengprov FOPI Jawa Timur, KONI Jatim, SIWO PWI Jatim, serta keluarga atlet yang telah menunggu sejak sore hari. Usai sesi foto bersama dan ramah tamah singkat, rombongan tim nasional langsung menuju penginapan untuk beristirahat.
Momen ini sekaligus menegaskan komitmen Unesa dalam memperkuat ekosistem olahraga nasional, tidak hanya melalui pembinaan atlet dan sport science, tetapi juga lewat dukungan moral yang berkelanjutan.
Keberhasilan Timnas Petanque Indonesia mengakhiri penantian panjang selama 14 tahun dengan torehan enam medali—terdiri atas satu emas, dua perak, dan tiga perunggu—mendapat apresiasi khusus dari Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. atau Cak Hasan, selaku Ketua Umum PB FOPI sekaligus Rektor Unesa.
Menurut Cak Hasan, prestasi di SEA Games XXXIII menjadi bukti nyata kebangkitan petanque Indonesia di kancah internasional. Medali emas yang diraih menjadi pencapaian bersejarah sejak terakhir kali Indonesia mengikuti SEA Games 2011.
Ia menambahkan, strategi pembinaan jangka panjang yang terintegrasi dengan sport science, termasuk pemanfaatan laboratorium petanque berstandar internasional di Unesa, mulai menunjukkan hasil signifikan. Prestasi atlet seperti Andri Irawan peraih emas, Topan Satria peraih perak nomor men’s shooting, serta tim triple putra menjadi bukti bahwa Indonesia kini diperhitungkan di Asia Tenggara.
Sebagai pimpinan perguruan tinggi, Cak Hasan juga mengungkapkan kebanggaannya karena sejumlah atlet berprestasi merupakan mahasiswa dan hasil pembinaan Unesa. Ke depan, Unesa berkomitmen terus menjadi pusat pengembangan petanque nasional guna mencetak atlet berdaya saing dunia.
Di bawah kepemimpinan Cak Hasan saat ini, Indonesia tidak lagi sekadar membidik prestasi regional, tetapi menatap target yang lebih tinggi di level Asia dan dunia. Keberhasilan tersebut dinilai sebagai buah dari kepemimpinan visioner yang mengedepankan integrasi ilmu pengetahuan dan olahraga prestasi.