PPM Menjadi Dualisme, LVRI Gelar Pertemuan di Gedung Juang 45 Aula Surabaya

0 580

 

 

Surabaya – Pertemuan di gedung juang 45 aula Legiun Veteran Republik Indonesia Markas Daerah Propinsi Jawa Timur Jl. Mayjend Sungkono 106 Surabaya. Selasa (25/1/2022).

Diketahui, Polemik di tubuh Pemuda Panca Marga (PPM) menjadi dualisme, dimana satu versi Menkumham sebagai Ormas kepemudaan putra putri Veteran yang awalnya dibentuk dan dilahirkan oleh LVRI sebagai veteran perintis, namun pada tahun 1987. Namun, mereka memisahkan diri dari LVRI dikarenakan adanya UU Ormas. Di lain versi pada tahun 2019 ada sebuah perubahan yang di lakukan oleh LVRI.

 

Mereka melakukan Munaslub versi LVRI dan pada akhirnya LVRI menunjuk Berto sebagai ketua umum PPM. Pasca terjadinya pembentukan pengurus baru yang di lakukan oleh LVRI pada akhirnya berbuntut dan berdampak hingga kesejajaran kepengurusan daerah. seperti Bom waktu, yang selama kurang lebih dua tahun ini di diamkan dan akhirnya meledak dengan dahsyatnya.

Menurut Endang, seluruh kabinetnya, dengan terpilihnya Daniel Emor versi DPP PPM versi LVRI justru telah mencederai UU Ormas dan Marwah dari PPM sebagai anak pejuang. Yang mana dalam menjalankan organisasi Daniel telah banyak melakukan kesalahan fatal dan tidak mencerminkan sama sekali sebagai anak pejuang yang seharusnya menjunjung tinggi harga diri bangsa dan negara melalui prestasi yang membanggakan, bukanya malah bikin malu.

Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Legiun Veteran Republik indonesia (LVRI) Brigjend Purn Ismadi MBA dan dihadiri pengurus Ketua Mada PPM Jatim Dra, Ec, Hj Endang Sulastuti, MIP, Fajar Ketua PPM Batalyon 1330 Surabaya dan seluruh kabinet PPM Mada jatim versi Menkumham menghendaki PPM di Jawa Timur dapat kembali utuh dan menyatu kembali sesuai seperti marwah pada pertama kali di dirikan.

Namun, Ketua LVRI Jatim Brigjen Pur Ismadi MBA tetap pada pendiriannya bahwa semua keputusan tetap pada DPP LVRI Pusat. Namun kehendaknya menginginkan adanya kerukunan bagaimanapun caranya agar kedua kubu bisa bersatu kembali. Dalam seruannya Ismadi berencana akan mengajak kedua kubu bertemu kembali setelah pertemuan kali ini.

“Dari hasil pertemuan ini saya meminta untuk mempertemukan dua kubu dalam waktu dekat,” ujar Ketua Legiun Veteran Republik indonesia (LVRI) Brigjend Purn Ismadi MBA.

Masih kata Brigjend Purn Ismadi, untuk pemilihan ulang di Jawa Timur belum ada, dan itu kalau melakukan pemilihan dalam waktu dekat akan ada benturan dengan atas, saya tidak mau ada benturan lagi. Menurutnya, dirinya ingin membina agar di Jawa Timur PPM nya bisa bekerja. Apapun keputusan dari atas itu kita bisa terima secara hukum, apapun keputusannya kita belum tahu.

“Memang secara dalam AD/ART PPM ini bukan anak organisasi dari LVRI dan PPM ini Non Struktural. Harapan saya bisa bersatu khususnya di Jawa Timur,” tegas Brigjend Purn Ismadi.

Ketua Mada PPM Jatim Dra, Ec, Hj Endang Sulastuti, MIP, mengatakan kami datang sebagai anak ke ayahanda dan diterima oleh Brigjen Pur Ismadi MBA selaku Ketua LVRI Jatim dan akan dibicarakan lebih lanjut, “ya muda-mudahan ada jalan keluar untuk niat baik kami, akan tetapi akan menjadi berat bila melihat penjelasan ketua LVRI tetap mengacu pada keputusan DPP LVRI pusat, artinya wilayah jatim belum berani mengambil sikap akan persoalan ini.

“Sedangkan kita yang sudah 41 tahun tetap dilahirkan oleh LVRI karena ada undang-undang ormas saat itu, kita harus berpisah lepas dari anak PPM yang artinya bukan lagi menjadi anak dari organisasi, karena itu sesuai UU no 5 tahun 1985 dan itu PPM bersama LVRI waktu itu dan kita ikuti Undang undang. Dan kedudukan UU kan sudah jelas posisinya. apakah kita tidak mematuhi hal tersebut, tentu saja kita lakukan sesuai peraturan dan perundang undangan yang di berlakukan oleh negara, bukan seenaknya sendiri apalagi membawa nama Vetaran pejuang tentu kita harus memberi contoh kepada generasi untuk mematuhi UU yang di berikan oleh negara.” Imbuh Endang.

Fajar menambahkan, kami ini tadi menawarkan kepada ketua LVRI Jawa timur jangan berkiblat pada posisi pusat karena kepengurusan dualisme kepemimpinan belum selesai, ada yang dibentuk oleh LVRI sendiri ada yang dibentuk berdasarkan undang-undang.

“Mari kita sama-sama melepas tidak merucut pada pusat mari kita reshuffle Jawa Timur, kita ini sama-sama keluarga pejuang, kita semua memiliki semangat juang yang sama dan kami ingin membangun ke arah yang lebih baik,” tandas Fajar.

Usai pertemuan para pengurus bersama Ketua LVRI rombongan langsung meninjau ruangan yang dulu pernah di bangunnya dari awal. Mereka hanya ingin menginventarisir barang barang miliknya. Namun saat mereka sampai di lantai 2 sangat terkejut bahwa pemandangan yang di lihatnya susah tidak karu karuan. Berbagai foto para ketua PPM sejak awal berdiri di hilangkan begitu saja tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Sejarah yang menunjukan kebesaran sebuah organisasi milik anak pejuang kini terkesan runtuh tanpa bekas.

Sontak saja para pengurus PPM mada jatim versi Menkumham marah besar. Sempat terjadi keributan di ruang atas Gedung LVRI setelah mengetahui ruang yang dulu sebelumnya tertata rapi kini dengan kepemimpinan Y. Daniel Emor adanya foto-foto tokoh yang lahir dari keluarga pejuang seperti H. Lulung, Tommy Suharto, Zainal, Sukoco, dan pengurus Ketua Mada PPM Jatim Endang, dokumen penting, computer, lambang PPM berubah dan terbengkalai.

Pengurus PPM Mada Jatim versi Menkumham juga menegaskan sekali lagi apabila foto foto, lambang PPM, dokumen penting dan computer tidak ada ataupun hilang serta tertata seperti semula maka akan menempuh jalur hukum karena barang – barang tersebut merupakan sejarah penting. Menurutnya, diperlukan bagi pengurus PPM Mada Jatim versi Menkumham karena untuk mendapatkan itu semua perlu dengan perjuangan. (Arf)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com