Raih Doktor “Cum Laude” Hanya dalam Lima Semester, Ali Kuncoro Cetak Rekor Akademik Istimewa

0 1

Surabaya – Dunia akademik Indonesia dihebohkan dengan pencapaian luar biasa Mohammad Ali Kuncoro (MAK). Pria dengan branding MAK ini sukses meraih gelar doktornya hanya dalam kurun waktu lima semester, sebuah pencapaian yang terbilang sangat singkat di jenjang pendidikan tertinggi.

Yang lebih membanggakan, MAK lulus dengan predikat cum laude (pujian tertinggi). Kombinasi waktu studi yang cepat dan hasil akademik yang sempurna ini menjadikannya salah satu lulusan doktor paling istimewa di Unesa dan mungkin juga secara nasional.
Ujian Bergengsi dengan Penguji Lintas Universitas.

M. Ali Kuncoro saat ujian disertasi do depan para penguji. (Foto: Istimewa)

 

Sidang disertasi ini menjadi sorotan karena komposisi dewan pengujinya yang prestisius. Unesa menghadirkan para pakar dan akademisi senior dari lintas universitas untuk menguji ketajaman berpikir serta relevansi penelitian yang dilakukan oleh MAK.

Kehadiran penguji dari luar internal Unesa, Dr. Suko Widodo M. Si. ini memberikan bobot tersendiri bagi gelar yang diraih, sekaligus membuktikan bahwa kualitas akademik yang ditunjukkan MAK telah memenuhi standar tinggi di level nasional.

Kontribusi Pemikiran untuk Dunia Olahraga dan Kesehatan
Dalam pemaparannya, MAK mampu menjawab setiap pertanyaan kritis dari dewan penguji dengan lugas dan berbasis data. Disertasi yang disusunnya dinilai memberikan kontribusi nyata, baik secara teoritis maupun praktis, khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bawah naungan FIKK Unesa.

Para penguji disertasi M. Ali Kuncoro. (Foto: Istimewa)

 

Dalam ujian terbuka di lt 3 FIKK Unesa Kampus 2 Lidah Wetan Surabaya pada Rabu( 24/12/2025) disaksikan puluhan ahli dan pakar berbagai disiplin ilmu serta Eks Bupati Mojokerto Ahmadi dan Istri tersebut, MAK memperkenalkan disertasi berjudul “Model Strategi Sport Entertainment MAK Berbasis Teknologi dan Berkelanjutan: Pendekatan Inovatif Untuk Pemberdayaan UMKM dan Keterlibatan Generasi Muda” Pria yang juga akrab dipanggil Mas Sekwan itu didampingi dua promotor, yakni Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dan Co-Promotor Prof. Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.

Sementara Ketua Penguji Dr. Irmantara Subagio, M.Kes., Sekretaris Penguji Prof. Dr. Agus Hariyanto, M.Kes. Anggota Dewan Penguji terdiri dari Dr. Suko Widodo, M.Si., Prof. Dr. Zainudin Amali, S.E., M.Si., Prof. Dr. Or. Gigih Siantoro, M.Pd., dan Dr. Achmad Widodo, M.Kes.

M. Ali Kuncoro (keempat dari kiri) foto bersama dengan para penguji. (Foto: Istimewa)

 

“Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur saya telah melalui Ujian Terbuka Disertasi S3 hari ini. Sebuah fase penting dalam perjalanan akademik yang saya tempuh dengan doa, kesabaran, dan dukungan banyak pihak,” ujar MAK usai menerima gelar Doktor.

MAK mengatakan, karya ilmiahnya ini tidak hanya bisa diimplementasikan oleh para pegiat olahraga dan kepala dinas olahraga di kabupaten/kota, tapi juga bisa dipakai di kegiatan-kegiatan lainnya.

“Saya sendiri sudah pernah memformulasikan untuk kegiatan di sekretariatan DPRD Jawa Timur. Harapan saya ke depan semoga disertasi ilmiah saya ini, ke depan punya nilai guna dan manfaat kepada seluruh masyarakat, baik Jawa Timur maupun Indonesia. Khususnya untuk kemajuan dunia olahraga,” pungkasnya.

Petuah Doktor M. Ali Kuncoro

“Gelar doktor bukanlah puncak perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab intelektual yang lebih besar. Ilmu yang Saudara bangun melalui disertasi ini hendaknya tidak berhenti sebagai konsep akademik, tetapi terus hidup dalam praktik, memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam pengembangan sport entertainment yang berkelanjutan, pemberdayaan UMKM, dan keterlibatan generasi muda.

Jagalah integritas keilmuan dengan terus berpikir kritis, terbuka terhadap kritik, serta rendah hati dalam belajar. Seorang doktor dituntut bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga arif dalam bersikap, mampu menjembatani teori dan realitas, serta menjadi teladan dalam etika dan profesionalisme.
Akhirnya, semoga gelar doktor ini menjadi wasilah untuk pengabdian yang lebih luas, membawa keberkahan bagi diri, institusi, dan bangsa, serta memperkuat peran olahraga sebagai kekuatan budaya, ekonomi, dan peradaban. Teruslah berkarya, menginspirasi, dan menebar kemanfaatan.”

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com