Viral Video Penggerebekan Ruang Kerja Camat Asemrowo, Ini Fakta Sebenarnya

Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota organisasi masyarakat (ormas) menggerebek ruang kerja Camat Asemrowo, Mochamad Khusnul Amin, viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan bersembunyi di bawah meja kerja, memicu spekulasi dan beragam reaksi dari masyarakat.

0 143

SURABAYA, Lenzanasional – Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota organisasi masyarakat (ormas) menggerebek ruang kerja Camat Asemrowo, Mochamad Khusnul Amin, viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan bersembunyi di bawah meja kerja, memicu spekulasi dan beragam reaksi dari masyarakat.

Camat Asemrowo Mochamad Khusnul Amin menegaskan bahwa video tersebut merupakan bentuk intimidasi oleh ormas yang menolak rencana penertiban bangunan liar di wilayah Kecamatan Asemrowo.

Khusnul Amin juga menjelaskan, perempuan dalam video adalah stafnya, Devika Sari, yang sedang membantunya mempersiapkan live Zoom meeting bersama Walikota Surabaya.

Peristiwa itu terjadi pada Senin, 6 Desember 2025, ketika ormas mendobrak masuk ke ruang kerja Camat untuk meminta klarifikasi terkait rencana eksekusi bangunan liar. Devika Sari mengaku bersembunyi di bawah meja karena ketakutan menghadapi situasi yang mencekam.

“Kami sedang bekerja mempersiapkan meeting, dan tiba-tiba ormas masuk dengan teriakan intimidatif,” jelas Khusnul Amin.

Menurut Camat Asemrowo, penertiban bangunan liar dilakukan atas permintaan warga yang terganggu oleh keberadaan bangunan tersebut. Namun, sebagian warga yang menempati lokasi tersebut secara turun temurun menolak eksekusi, memicu protes dari kelompok tertentu.

“Kami sudah memberikan surat peringatan, tetapi tidak diindahkan,” ujar Khusnul Amin.

Camat Asemrowo Mochamad Khusnul Amin menyatakan akan melaporkan penyebar video hoaks tersebut ke Unit Siber Polda Jatim karena dianggap merusak reputasinya. “Saya berharap pelaku penyebar video ini diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Devika Sari dan Alfian, staf yang berada di lokasi saat kejadian, juga memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Mereka menegaskan tidak ada tindakan mencurigakan seperti yang dituduhkan dalam narasi video.

Kasus ini mendapat sorotan luas dari masyarakat, termasuk PLT Diskominfo M. Fikser, yang mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menyikapi informasi di media sosial. “Verifikasi setiap informasi sebelum menyebarkannya. Jangan sampai menjadi bagian dari penyebaran hoaks,” pesan Fikser.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak agar menjaga etika dan norma dalam bermedia sosial, serta menyelesaikan konflik melalui jalur hukum dan musyawarah, bukan intimidasi.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com