Arderio Hukom Siap Jadikan Kota Pahlawan sebagai Pusat Prestasi Olahraga Nasional dan Dunia
Surabaya – Dunia olahraga Surabaya resmi memasuki babak baru. Terpilihnya Arderio Hukom, S.H. sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Surabaya periode 2025–2029 melalui mekanisme aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) pada 22 November 2025 menjadi tonggak penting arah pembinaan olahraga Kota Pahlawan.
Dukungan mayoritas cabang olahraga menunjukkan kepercayaan besar terhadap kepemimpinan Arderio. Harapan publik pun menguat: Surabaya tak lagi sekadar menjadi lumbung atlet Jawa Timur, tetapi harus naik kelas sebagai kekuatan olahraga nasional dan internasional.
Arderio Hukom, Arsitek Baru Prestasi Olahraga Surabaya
Di mata insan olahraga, Arderio dikenal sebagai figur visioner, komunikatif, dan tegas dalam prinsip. Latar belakangnya sebagai sarjana hukum membentuk gaya kepemimpinan yang rapi, transparan, dan berorientasi pada tata kelola profesional.
Baginya, olahraga bukan sekadar kompetisi, melainkan investasi peradaban.
“Atlet Surabaya tidak cukup hanya jago di Jawa Timur atau nasional. Ke depan, atlet Surabaya harus berdiri di podium dunia,” tegas Arderio seusai Musorkot.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat arah kebijakan olahraga Surabaya selama empat tahun ke depan.
Musorkot 2025: Titik Awal Konsolidasi Besar
Musorkot 2025 berlangsung kondusif dan penuh semangat kebersamaan. Aklamasi terhadap Arderio mencerminkan soliditas seluruh pemangku kepentingan olahraga Surabaya dalam menghadapi tantangan prestasi yang semakin kompetitif.
Konsolidasi inilah yang menjadi fondasi utama mewujudkan transformasi olahraga Surabaya dari kekuatan regional menuju kekuatan nasional dan dunia.
Visi Besar: Dari Kota Pahlawan Menuju Kota Juara Dunia
Arderio memetakan arah pembangunan olahraga Surabaya melalui lima program strategis yang berorientasi jangka panjang.
1. Pembinaan Atlet Usia Dini Berbasis Ilmu dan Data
Pembinaan dimulai sejak sekolah dasar melalui kolaborasi sistematis dengan sekolah, klub, dan komunitas olahraga. Identifikasi bakat dilakukan lebih dini, terukur, dan berkelanjutan.
“Kita sedang menyiapkan atlet untuk 10 hingga 20 tahun ke depan, bukan sekadar target kejuaraan jangka pendek,” jelas Arderio.
2. Integrasi Pembinaan Antarcabang Olahraga
Kerja sama lintas cabang olahraga (cabor) diperkuat untuk membangun ekosistem prestasi yang saling mendukung, berbagi metode latihan, sport science, dan manajemen kompetisi.
3. Modernisasi Infrastruktur dan Fasilitas Latihan
Peningkatan kualitas stadion, lapangan latihan, pusat kebugaran, serta fasilitas sport science menjadi prioritas agar atlet Surabaya berlatih dalam standar internasional.
4. Reformasi Total Tata Kelola KONI
Transparansi anggaran, sistem manajemen berbasis kinerja, serta profesionalisme organisasi menjadi pilar utama kepemimpinan Arderio.
5. Olahraga sebagai Identitas dan Kebanggaan Kota
Olahraga tidak hanya mengejar medali, melainkan membangun karakter generasi muda, memperkuat kebanggaan kota, dan membentuk citra Surabaya sebagai kota olahraga berkelas dunia.
Atlet Surabaya Menuju Panggung Dunia
Selama ini Surabaya dikenal sebagai gudang atlet Jawa Timur dan tulang punggung tim nasional di berbagai cabang olahraga. Namun, Arderio ingin melampaui batas itu.
“Surabaya harus berkontribusi lebih besar untuk Indonesia. Kita ingin atlet Surabaya berdiri sejajar dengan atlet dunia—di Olimpiade, kejuaraan dunia, dan berbagai kompetisi internasional,” katanya.
KONI Surabaya sendiri memancang target jangka pendek, yakni meraih 250 medali emas di Porprov 2027 mendatang. Kemudian, menjadikan atlet Surabaya meraih prestasi di level dunia sebagai target lanjutan.
Target ini menuntut perubahan paradigma: pembinaan yang lebih ilmiah, sistem kompetisi yang terencana, serta dukungan menyeluruh dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Optimisme Menatap Masa Depan Olahraga Surabaya
Di tengah persaingan antardaerah yang kian ketat, Arderio optimistis Surabaya mampu menjadi model pembangunan olahraga modern di Indonesia.
“Mari kita jadikan olahraga sebagai bahasa persatuan. Surabaya harus dikenal bukan hanya sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga Kota Juara Dunia,” tutupnya.
Era Baru Prestasi Olahraga Kota Pahlawan
Kepemimpinan Arderio Hukom membuka lembaran baru olahraga Surabaya. Dengan visi global, fondasi manajemen yang kuat, serta dukungan penuh insan olahraga, Surabaya diyakini mampu melahirkan generasi atlet yang bukan hanya berjaya di tingkat daerah dan nasional, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.