Ditjen PAS Gandeng PT. Asia Agrobis Indonesia, Segera Bangun Permukiman Warga Binaan Berbasis “Agro Techno Park” Di Ciangir

0 569
Rapat paparan bersama Dirjen pas dan mitra pengembang PT.Asia Agrobis Indonesia

Jakarta,Lenzanasional.com – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM berencana membangun sebuah permukiman bagi para narapidana atau warga binaan (WB) berbasis agro-teknopark dan agrowisata pemasyarakatan. Rencana ini sedang digodog oleh direktorat bersama mitra pengembangnya PT Asia Agrobis Indonesia.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Utami memimpin rapat pemaparan rencana proyek kerja sama tersebut, yakni “Proyek Ciangir Agro Technopark dan Agro Wisata” bersama calon mitranya di Kantor Pusat Ditjend PAS Jakarta. Proyek ini rencananya akan dibangun di Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang.

“Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menggandeng mitra kerjasama yang sangat berpengalaman dalam bidang agro agar program ini tidak biasa biasa aja, dan akan menjadi Legacy,” kata Sri Puguh Utami, dalam rilis yang diterima majalah Ceo, (30/6/2019)

Rapat pemaparan program dihadiri kedua belah pihak. Selain Sri Puguh Utami, Direktur Teknologi informasi Dodot beserta Direktur Ditjen Pemasyarakatan, jajaran staff dan Kepala Lapas seluruh Indonesia juga hadir. Kemudian perwakilan Mitra dihadiri Komisaris Utama PT. Asia Agrobis Indonesia Wibisono dan Direktur Utamanya Adam Rustam.

Dalam paparannya, rencana program tersebut akan memproyeksikan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir sebagai pusat agro-technopark dan agrowisata pemasyarakatan ke depan. Permukiman seluas 30 hektare akan dikhususkan bagi narapidana atau Warga Binaan dan akan difungsikan pula sebagai sebagai gerai etalase pemasyarakatan.

Dirjen Pas dan jajaran Komitmen bersama dengan Tim Asia Agrobis Indonesia untuk mewujudkan Agro Techno Park

Sri Puguh menjelaskan, Ciangir tidak hanya akan menjadi pusat asimilasi, tetapi juga menjadi agrowisata pemasyarakatan. “Dengan demikian, masyarakat dapat melihat dengan gamblang buah dari proses pembinaan yang selama ini dikesampingkan atau tak tersentuh pengetahuan masyarakat karena sepinya ekspos media massa,” ujar Utami

Permukiman seluas 30 hektare itu akan dibuat gerai etalase pemasyarakatan yang akan menyajikan semua hasil karya yang dijual, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Permukiman itu pun menjadi Pusat Argowisata Pemasyarakatan yang dapat memberikan edukasi tentang pola pembinaan narapidana yang sebenar-benarnya kepada masyarakat.

Sementara itu, Wibisono menambahkan, Permukiman Pemasyarakatan Ciangir akan menjadi yang pertama di Indonesia. Mengusung konsep modern Agro Techno Park yang berbasis teknologi Organik, dari sana akan menghasilkan produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan organik. Program ini akan mengembalikan tekad menjadi bangsa agraris, revitalisasi, pemasyarakatan.

Selain itu, sebagai Lapas yang diproyeksikan berlabel keamanan minimum, warganya akan dibimbing agar meningkatkan potensi sumber daya manusia sebagai bagian dari pembangunan nasional di pusat industri narapidana. Agar mereka kembali menjadi manusia utuh yang mampu berkontribusi dalam kemajuan ekonomi nasional, penghasil produk unggulan bernilai ekonomi yang mampu menyokong nilai tambah ekonomi negara.

“Pembangunan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir diharapkan menumbuh kembangkan kemandirian, sebagai rumah harapan bagi narapidana, pemerintah, dan masyarakat,” kata Utami

Tim PT.Asia Agrobis Indonesia saat survey di lapas Ciangir.

Komplek permukiman pemasyarakatan ini dirancang menjadi show case ketahanan pangan (food security). Di sana nanti ada beberapa zona area, antara lain zona area pertanian padi, holtikultura, hidroponik, zona perkebunan buah dan sayur sayuran, zona tambak ikan, zona peternakan sapi, ayam dan unggas.

Kemudian ada area umum dan terbuka sebagai Agro Technopark dan Agrowisata yang menjadi tempat sosialisasi pelaksanaan program pembinaan, serta area pembinaan skala industri. Warga binaan yang ditempatkan di sana dikategorikan sebagai narapidana risiko rendah,pungkas Wibisono (LN/Wb)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com