SURABAYA, Lenzanasional – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Ngudia Husada Madura memiliki cara dalam memberi edukasi penanganan kesiapsiagaan bencana banjir kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang dinilai sebagai kelompok rentan bencana.

Menurut Ketua LP2HK di STIKES Ngudia Husada Madura, Mufarika, S.Kep., Ns., M.Kep, Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana. Banyak dampak bencana yang dapat terjadi, mulai dari kerusakan bangunan, rumah, fasilitas pelayanan dasar, sekolah dan juga kesehatan. Selain itu, juga menimbulkan korban jiwa pada berbagai kelompok usia

“Anak sebagai kelompok rentan bencana perlu diberikan sosialisasi berupa edukasi tentang bencana banjir yang umumnya terjadi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana khususnya banjir,” terang Mufarika.

Dan melalui program LUDRUK MADURA di SDN 1 Blega Kecamatan Bangkalan Madura, STIKes Ngudia Husada Madura berharap dapat mengedukasi dan melakuan percepatan penanganan kesiapsiagaan bencana banjir kepada anak-anak.

Selain mengoptimalkan kesiapsiagaan bencana banjir, program pengabdian masyarakat ini juga dapat menambah pengetahuan para kader siswa dan siswi di SDN Blega 1.

“Program ini juga dapat mengembangkan dan melestarikan kesenian budaya Madura sehingga menanamkan cinta pada tanah air sejak dini pada siswa dan siswi SDN Blega 1,” kata Mufarika.

Adanya program yang akan dilaksanakan ini, diharapkan dapat banyak membantu siswa dan siswi terutama para kader SDN Blega 1 dalam mengedukasi dan percepatan penanganan kesiapsiagaan bencana banjir yang ada di SDN Blega 1.

“Sehingga kejadian yang tidak diharapkan dapat menurun dengan melalui media edukasi dongeng serta penggunaan kesenian budaya LUDRUK MADURA,” tambah Mufarika.

Sementara itu, kegiatan yang dilaksanakan di SDN Blega 1 ini diikuti 15 peserta kaderisasi dengan total keseluruhan sebanyak 75 siswa. (R1F)