Fakultas Teknik Untag Surabaya Siap Hadapi Era Kecerdasan Buatan, Insinyur Kecerdasan Buatan Jadi Buruan Raksasa Teknologi

Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya siap menghadapi era kecerdasan buatan. Melalui Program Studi (Prodi) Robotika dan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), Untag Surabaya melihat era kecerdesan buatan dinilai sebagai peluang untuk mempersiapkan generasi tangguh yang mampu bersaing dalam bidang kecerdasan buatan.

0 191

SURABAYA, Lenzanasional – Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya siap menghadapi era kecerdasan buatan. Melalui Program Studi (Prodi) Robotika dan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), Untag Surabaya melihat era kecerdesan buatan dinilai sebagai peluang untuk mempersiapkan generasi tangguh yang mampu bersaing dalam bidang kecerdasan buatan.

Terlebih pengumuman CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang menyatakan insinyur Artificial Intelligence (AI), banyak dicari dan diburu raksasa teknologi membuktikan sekaligus menandai puncak revolusi dalam era kecerdasan buatan.

Bahkan peningkatan gaji bagi insinyur AI, mencerminkan bagaimana industri sedang bergerak maju dalam mengadopsi teknologi canggih. Keahlian di bidang kecerdasan buatan semakin ditekankan oleh pemimpin perusahaan teknologi besar, menandakan bahwa persaingan untuk menghasilkan talenta AI semakin ketat.

“Langkah ini menandai pergeseran signifikan dalam industri teknologi. Dimana perusahaan semakin bergantung pada kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi, inovasi dan keunggulan kompetitif,” kata Ir. Bantot Sutriono, M.Sc, Wakil Dekan II Fakultas Teknik Untag Surabaya, Kamis (19/04/24).

Ditambahkan Bantot, kecerdasan buatan telah mencapai tingkat dimana robot bukan hanya digunakan sebagai alat produksi di pabrik, melainkan juga menjadi mitra dalam kehidupan sehari-hari manusia.

“Dalam konteks ini, peran manusia sebagai pengendali AI menjadi semakin penting, yang menegaskan perlunya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di era digital dan Industri 4.0.,” tambah Bantot lagi.

Bantot kembali menambahkan, dunia pendidikan harus responsif terhadap dinamika lapangan, terutama dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk era kecerdasan buatan.

“Meskipun banyak yang melihat tren ini sebagai ancaman terhadap pekerjaan manusia, tapi hal ini justru menjadi peluang bagi Fakultas Teknik Untag Surabaya melalui Program Studi (Prodi) Robotika dan AI, dalam mendukung mahasiswa untuk bersaing di pasar kerja yang semakin menuntut bidang kecerdasan buatan,” ungkap Bantot.

Penerapan AI dalam pembelajaran mahasiswa menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan pengalaman pembelajaran. Oleh sebab itu jangan dianggap bahwa robot menggantikan peran manusia dalam pekerjaan.

“Sebaliknya, era AI menekankan perlunya SDM mengambil kendali atas teknologi yang berkembang pesat. Meskipun kecerdasan buatan semakin maju, kemampuan dan keterampilan berpikir manusia tetap diperlukan menjadi fondasi yang tak tergantikan,” pungkas Bantot. (R1F)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com