Gedung Cagar Budaya “Gedung Setan” di Surabaya Roboh, Tidak Ada Korban Jiwa
Sebuah gedung cagar budaya yang dikenal sebagai Gedung Setan di wilayah Banyu Urip Wetan 1, Surabaya, mengalami keruntuhan di sisi timur. Beruntung, tidak ada korban jiwa kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.40 Wib Selasa, (17/12/2024).
SURABAYA, Lenzanasional – Sebuah gedung cagar budaya yang dikenal sebagai Gedung Setan di wilayah Banyu Urip Wetan 1, Surabaya, mengalami keruntuhan di sisi timur. Beruntung, tidak ada korban jiwa kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.40 Wib Selasa, (17/12/2024).
Menurut keterangan salah satu penghuni gedung, Bapak Tinghe, insiden bermula sekitar pukul 16.00 WIB, sebelum hujan turun. “Sebagian genting sudah mulai berjatuhan, dan beberapa menit kemudian plafon di atas tiba-tiba ambruk. Untungnya, semua orang sudah keluar sehingga tidak ada korban,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan warga, faktor utama penyebab keruntuhan gedung ini adalah kondisi bangunan yang sudah usang termakan usia, diperparah dengan hujan deras disertai angin kencang yang belakangan sering terjadi. Bangunan ini tak lagi mampu menahan beban air, sehingga akhirnya roboh.
Menanggapi laporan warga melalui call center darurat 112, pihak BPBD Kota Surabaya bersama Satpol PP Kecamatan Sawahan langsung bertindak cepat.
Sekitar 35 kepala keluarga (100 jiwa) penghuni gedung dievakuasi ke tempat yang lebih aman, yaitu Balai RW setempat. Selain evakuasi, BPBD juga menyalurkan bantuan berupa perlengkapan tidur, makanan, dan obat-obatan.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Mas Fajar selaku Danru BPBD dan Bapak Indra, Ketua Satpol PP Kecamatan Sawahan, dengan didampingi oleh Bapak H. Rois, Ketua RW setempat.
Bapak Indra menyampaikan apresiasinya atas kesigapan warga Banyu Urip. “Kami sangat menghargai langkah warga yang segera melapor melalui call center 112. Hal ini memungkinkan kami untuk bergerak cepat ke lokasi dan meminimalisir potensi kejadian yang lebih parah.
Saat tiba di lokasi, saya langsung memerintahkan seluruh penghuni untuk keluar dari gedung untuk mengantisipasi keruntuhan lebih lanjut,” jelasnya.
Dengan langkah tanggap darurat ini, para warga terdampak sementara tinggal di Balai RW hingga situasi dinyatakan aman. Pemerintah setempat terus memantau perkembangan dan memberikan bantuan kepada para korban.(**)