Kadin Institute dan Western Sydney University Indonesia Sepakat Kembangkan Pendidikan Berorientasi Industri
Surabaya, Jumat 3 Oktober 2025 – Kadin Institute Jawa Timur bersama Western Sydney University Indonesia (WSUI) resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal memperkuat kerja sama strategis dalam bidang pendidikan, kurikulum berorientasi industri, dan pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Kerja sama ini mencakup pengembangan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, program kuliah tamu dari praktisi dan akademisi, kunjungan industri, magang mahasiswa, Work Integrated Learning (WIL), hingga penguatan relevansi akademik melalui kolaborasi dengan dunia usaha.

Dalam sambutannya, Pro Vice-Chancellor and Provost Western Sydney University Indonesia, Nicolene Murdoch GAICD PFHEA , menyampaikan, Western Sydney University Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar yang bukan hanya akademis, tetapi juga terintegrasi dengan dunia kerja.
“Melalui pendekatan Work Integrated Learning, kami ingin memastikan mahasiswa kami memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan demikian, lulusan WSUI tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menjadi inovator dan pemimpin masa depan,” ujar Nicolene Murdoch usai penandatanganan MoU di Surabaya, Jumat (3/10/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi dengan Kadin Institute Jawa Timur akan memperkuat ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan, di mana mahasiswa mendapatkan akses langsung pada praktik terbaik industri, jejaring profesional, serta peluang karier yang lebih luas. Inilah bentuk nyata komitmen WSUI dalam mendukung pengembangan talenta Indonesia yang berdaya saing.
Direktur Kadin Institute Jawa Timur, Nurul Indah Susanti, menyambut baik penandatanganan ini dengan menekankan bahwa kolaborasi dengan WSUI merupakan langkah strategis untuk mempertemukan dunia akademik dan industri dalam mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.

Dr Nicolene Murdoch GAICD PFHEA
Pro Vice-Chancellor: Global Partnerships and Transnational Education
Provost and Pro Vice-Chancellor: Surabaya campus, Indonesia (dua dari kiri). Adik Dwi Putranto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin Jatim). (Foto: Istimewa)
Penandatanganan LoI ini menandai awal dari kerja sama jangka panjang yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, serta memperkuat daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, mengatakan, antara dunia industri dan universitas memang harus bersinergi. “Kebetulan WSUI banyak data sience dan bisnis, sehingga sangat bagus untuk berkolaborasi bersama dalam meningkatkan kompetensi anak-anak SMK, Politeknik, dan kewirausahaan,” kata Adik.
Dalam pelaksanaannya, kerjasama juga bisa diwujudkan melalui program pemagangan untuk induatri. “Harapannya tidak sekedar magang tetapi sangat terpaut dengan data science. Apa yang dibutuhkan industri, termasuk penggunaan Artifisial Intelegent (AI red.),” ujarya.
Menurut Adik, perkembangan AI saat ini cukup cepat dan sangat dibutuhkan Industri dalam berinovasi serta untuk mengetahui tren pasar dan konsumen ke depan. “Karena AI ini bisa mendeteksi apa yang dibutuhkan pasar lima tahun kedepan. AI bisa menjadi market intelegen untuk pasar mendatang. Misalnya, fashion kedepan seperti apa, karakter konsumen kedepan seperti apa. Ini kan bisa berkolaborasi, teman WSUI bisa mendampingi UMKM,” pungkasnya.