Pasca Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Aremania Berduka

0 158

Malang, Lenzanasional.com – Laga Derby Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022) malam, merupakan pertemuan bergengsi. Pasalnya, kedua Tim sama -sama memiliki suporter fanatik.

Laga Arema FC VS Persebaya Surabaya kali ini menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling bersejarah. Penyebabnya, sebanyak 128 orang meninggal yang menonton dalam laga tersebut.

Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Nico Afinta Gelar Konferensi Pers di Malang, Minggu (02/10/2022) pagi.

 

Imbasnya, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga, memberhentikan sementara Liga 1 2022/2023 selama sepekan. Hal ini sesuai intruksi dari Bapak Presiden Republik Indonesia yang menyampaikan untuk memberhentikan liga sementara.

Usai pertandingan, yang dimenangkan tim tamu Persebaya, dengan skor 2-3, pendukung Arema FC yang kecewa langsung masuk ke tengah lapangan. Hal itu membuat terjadinya keributan.

Berdasarkan informasi yang didapat wartawan, Masuknya puluhan suporter ini, memicu petugas keamanan untuk segera mensterilkan lapangan dengan melepaskan tembakan gas air mata ke beberapa tribun penonton. Hingga menyebabkan keributan pun terjadi.

Hingga Minggu (02/10/2022) pukul 03:00 Wib dini hari, dilaporkan sebanyak 128 orang tewas. Pasca terjadinya kerusuhan pertandingan yang berkesudahan 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Kepada wartawan, Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Nico Afinta menyampaikan, pasca kerusuhan tengah malam, dirinya langsung ke lokasi kejadian, dan membenarkan bahwa peristiwa kerusuhan itu, telah membuat 127 orang meninggal dunia. Dua diantaranya anggota Polri.

“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 128 orang, dua di antaranya anggota Polri,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (02/10/2022) pagi.

Lebih lanjut Nico mengatakan, ada banyak orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.

“Disayangkan 128 orang meninggal dunia dalam Pertandingan sepak bola di stadion Kanjuruhan malang. Dari catatan Media humas Polri.com menjadi mematikan di dunia di era sepakbola modern,” tuturnya.

Masih kata Kapolda, Bila di gabungkan secara keseluruhan, menjadi yang ke dua, setelah insiden di stadion Nacional. Lima, Peru pada 24 Mei 1964.

Dikatakannya, sebanyak lebih dari 300 orang dilaporkan meninggal dunia. Pertandingan itu adalah kualifikasi olimpiade 1964 antara tuan rumah peru melawan argentina.

“Semoga ini akan menjadi yang terakhir kerusuhan antar seporter dalam sepak bola Indonesia.mengingat nyawa bukan taruhan untuk melihat sebuah pertandingan sepak bola,” pungkasnya. (Dea)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com