Pencabutan Permenpora No.14/2024 Menuai Respons Positif Komunitas Olahraga Nasional
Jakarta – Melalui Permenpora Nomor 7 Tahun 2025, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Erick Thohir resmi membatalkan Permenpora Nomor 14 Tahun 2024. Pengumuman ini dilakukan dalam Konferensi Pers pada 23 September 2025 di Media Center Kemenpora. Erick hadir bersama Wakil Menpora Taufik Hidayat dan Sekretaris Menpora Gunawan Suswantoro.
Kebijakan baru ini menuai respons positif dari seluruh KONI Provinsi. Sebelumnya, muncul kegelisahan akibat Permenpora Nomor 2 Tahun 2025 yang dinilai merugikan proses pembinaan olahraga prestasi di daerah.
Sejumlah ketentuan dianggap bertentangan dengan undang-undang keolahragaan serta regulasi terkait otonomi daerah, yang memberi kewenangan daerah mengelola keuangan olahraga secara mandiri.
“Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 yang membuat resah insan olahraga akhirnya dicabut!” kata Ketua KONI Bangka Belitung Ricky Kurniawan.
“Atas nama KONI Provinsi Bangka Belitung, anggota, dan masyarakat olahraga prestasi di daerah kami, kami berterima kasih kepada Menpora Erick Thohir,” tambahnya.
Dengan suasana olahraga yang lebih kondusif, pembinaan atlet daerah diharapkan berjalan lebih baik. “Ke depan, kami siap mendukung kemajuan olahraga Indonesia,” tutup Ricky.
Ketua KONI Jawa Timur M. Nabil menyampaikan hal senada. “Atas nama pribadi dan masyarakat olahraga Jawa Timur, saya menyampaikan terima kasih, apresiasi, penghormatan tinggi, serta kebanggaan kepada Menpora Erick Thohir atas pencabutan Permenpora Nomor 14/2024,” ujarnya.
“Keputusan Bapak Erick sebagai Menpora baru sangat bijak dan strategis,” lanjut Nabil.
Ia menegaskan keberanian Erick menjaga kesatuan olahraga nasional. “Masing-masing organisasi olahraga memiliki kewenangan sendiri, maka kita harus bersinergi,” ujarnya lagi.
Dari Timur Indonesia, Ketum KONI Papua Tengah Yosua Tipagau juga memberi penghargaan. “Sebagai Ketua Umum KONI Papua Tengah dan mewakili delapan KONI kabupaten/kota di wilayah kami, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menpora Erick Thohir atas keputusan mencabut Permenpora Nomor 14 Tahun 2024,” tegas Yosua.
Dukungan juga datang dari cabang olahraga. “Atas nama Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada Menpora atas pencabutan tersebut,” ucap Maurice Sihombing, Kepala Bidang Litbang PP PGSI sekaligus Juara Gulat Asia 1976.
Ia berharap pembinaan atlet terus diperkuat. “KONI pusat dan daerah harus meningkatkan pembinaan dari level junior hingga senior, agar berprestasi di ajang internasional dan Olimpiade,” ujarnya.
Ketua Komite Sepak Bola Mini Indonesia (KSMI) Dr. Ir. H. Yan Mulia Abadi, S.E., M.Sc. turut memberikan apresiasi. “Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Menpora Erick Thohir yang telah menggunakan hak konstitusinya mencabut Permenpora Nomor 14/2024,” katanya.
“Pencabutan ini menjadi momentum menyatukan energi dan potensi demi prestasi serta industrialisasi olahraga Indonesia. Apresiasi tertinggi kami sampaikan kepada Bapak Erick Thohir,” lanjutnya.
Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PP FTI) pun memuji langkah Erick. Sekjen Ahyar menyebut, “Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan olahraga prestasi, termasuk penyediaan infrastruktur dan dukungan anggaran.”
“Peran pemerintah tidak boleh berbenturan dengan cabang olahraga, sebab tiap cabang memiliki aturan dan induk federasi internasional,” tambah Ahyar.
Dengan pembatalan aturan ini, setiap organisasi diharapkan kembali fokus pada perannya. “Bersinergi, kita optimis olahraga Indonesia akan berkembang pesat,” ujarnya.
Ketua PB Jujitsu Indonesia (PBJI) Dedy Triharjanto juga menyambut baik. “Atas nama keluarga besar PBJI, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Menpora Erick Thohir atas pencabutan Permenpora 14/2024,” jelas Dedy.
“Mari bersama-sama, pemerintah, KONI, KOI, dan cabang olahraga, bekerja lebih keras untuk meningkatkan prestasi, demi mengangkat martabat Indonesia,” pungkasnya.