Polres Batu Siapkan Strategi Atasi Kemacetan Saat Libur Nataru

Sebagai daerah wisata unggulan di Jawa Timur, Kota Batu selalu menjadi destinasi favorit masyarakat untuk menghabiskan liburan, terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, lonjakan wisatawan ini sering menimbulkan kemacetan yang menjadi tantangan tersendiri.

0 124

KOTA BATU, Lenzanasional – Sebagai daerah wisata unggulan di Jawa Timur, Kota Batu selalu menjadi destinasi favorit masyarakat untuk menghabiskan liburan, terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, lonjakan wisatawan ini sering menimbulkan kemacetan yang menjadi tantangan tersendiri.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah tersebut. Hal ini meliputi pemetaan titik rawan macet, potensi okupansi restoran, hotel, dan tempat wisata.

“Pemantauan dilakukan melalui CCTV yang tersebar di berbagai titik dan teknologi Google Maps. Semua informasi dipusatkan di Pos Pelayanan Batu Police Station di Batos,” ujar AKBP Andi Yudha Pranata saat ditemui di Mapolres Batu, Kamis (26/12).

Polres Batu menerapkan rekayasa lalu lintas sederhana seperti pemasangan water barrier untuk mengatur crossing, converging, dan diverging di persimpangan. Selain itu, petugas juga dikerahkan langsung ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas secara manual.

Beberapa titik yang menjadi fokus penanganan adalah Simpang Tiga TMP, Jalan Abdul Gani menuju Jalan Suropati, serta exit Singosari atau Jalan Trunojoyo.

“Kami juga bersinergi dengan Polresta Malang Kota dan Polres Malang untuk mengatasi peningkatan volume kendaraan saat libur Nataru,” tambahnya.

AKBP Andi Yudha menyebutkan dua skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan:

1. Sistem Pasang Surut
Pengaturan arus lalu lintas dilakukan dengan pola “tiga jalur naik dan satu turun” di jalur utama dari Simpang Tiga Pendem hingga Simpang Tiga Jalan Dewi Sartika.

2. Sistem Satu Arah (One Way)
Sistem ini akan diberlakukan di jalur utama seperti Pertigaan Pendem. Kendaraan dari arah Malang atau Surabaya yang menuju Kota Batu diarahkan melalui Jalan Ir. Soekarno. Kendaraan dari Kota Batu menuju Malang atau Surabaya akan dialihkan melalui jalur alternatif seperti Jalan Wukir atau Jalan Oro-Oro Ombo.

Penerapan kedua skema ini bergantung pada tingkat kepadatan lalu lintas yang terjadi selama puncak arus libur Nataru.

“Kami akan terus memantau situasi dan beradaptasi dengan kebutuhan di lapangan untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” pungkas AKBP Andi.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com