Polres Jombang Adakan Trauma Healing untuk Anak Korban Banjir
Polres Jombang, Polda Jatim, turut membantu korban terdampak banjir akibat meluapnya Avur Watudakon di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selain mengirimkan bantuan logistik, puluhan personel Polres Jombang juga memberikan trauma healing bagi anak-anak yang mengungsi.
JOMBANG, Lenzanasional – Polres Jombang, Polda Jatim, turut membantu korban terdampak banjir akibat meluapnya Avur Watudakon di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selain mengirimkan bantuan logistik, puluhan personel Polres Jombang juga memberikan trauma healing bagi anak-anak yang mengungsi.
Melalui tim dari Satlantas Polres Jombang, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak korban banjir. Trauma healing dilakukan di tempat pengungsian yang berlokasi di Balai Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, tempat anak-anak bersama orang tua mereka mengungsi dari Dusun Kedondong yang terdampak banjir.
Kapolres Jombang, AKBP Eko Bagus Riyadi, melalui Kasat Lantas Iptu Rita Puspitasari, menyatakan bahwa kehadiran tim tidak hanya untuk menghibur anak-anak, tetapi juga membangkitkan semangat para korban banjir, termasuk orang tua mereka.
“Kami berupaya memberikan semangat kepada anak-anak dan para orang tua agar tetap kuat menghadapi musibah ini,” ujar Iptu Rita saat di lokasi pengungsian, Jumat (13/12).
Dalam kegiatan trauma healing tersebut, tim mengajak anak-anak bernyanyi bersama, membagikan hadiah berupa mainan, serta menghadirkan dua badut zebra yang bertingkah lucu untuk menghibur mereka.
“Kondisi di pengungsian membuat anak-anak mulai jenuh dan kurang hiburan. Maka, kami membawa mainan, badut, dan mengajak mereka bergembira,” jelas Iptu Rita.
Selain hiburan, Polres Jombang juga memberikan bantuan berupa 20 dus air minum, 15 dus sembako, 1 dus bumbu dapur, 5 dus susu, dan 5 dus popok sekali pakai.
Melalui upaya ini, Polres Jombang berharap dapat meringankan beban para pengungsi, khususnya anak-anak, sehingga mereka tetap ceria meski menghadapi situasi sulit.
“Kami berharap trauma healing ini bisa membantu mengurangi beban psikologis anak-anak dan para orang tua,” tutup Iptu Rita.(**)