Polresta Malang Kota dan Pemkot Malang Bersinergi Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Keterbatasan Lahan
Polresta Malang Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mendukung program ketahanan pangan nasional di tengah keterbatasan lahan. Salah satu langkah nyata adalah penanaman bibit cabai dan terong di lahan pertanian produktif di Jalan Keben II Timur, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
KOTA MALANG, Lenzanasional – Polresta Malang Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mendukung program ketahanan pangan nasional di tengah keterbatasan lahan. Salah satu langkah nyata adalah penanaman bibit cabai dan terong di lahan pertanian produktif di Jalan Keben II Timur, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Kegiatan ini diawali dengan mengikuti Zoom Meeting bersama Kapolri yang melaunching Gugus Tugas Polri untuk mendukung program ketahanan pangan secara serentak di seluruh Indonesia. Secara simbolis, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si., bersama jajaran dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, melakukan penanaman bibit tersebut.
“Ini merupakan penanaman kedua yang kami lakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Hari ini, kami menanam bibit terong dan cabai di wilayah Kecamatan Sukun,” ujar Kombes Pol Nanang pada Rabu (20/11).
Selain menanam bibit, Polresta Malang Kota juga melakukan perawatan dan pemupukan tanaman jagung di lahan seluas 1.500 meter persegi di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Kombes Pol Nanang menyebutkan, hasil panen dari tanaman cabai bisa mencapai 10 kali panen dengan estimasi total hingga satu kuintal.
Langkah ini, lanjut Kombes Nanang, merupakan pemanfaatan maksimal lahan produktif sekaligus mendukung swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. “Kami memanfaatkan lahan di wilayah Sukun sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat Kota Malang untuk memanfaatkan lahan sekitar rumah melalui urban farming dengan menanam sayuran seperti terong, bayam, cabai, dan tomat. Kombes Nanang menekankan bahwa pertanian perkotaan ini bisa diintegrasikan dengan budidaya ikan konsumsi menggunakan kolam terpal atau akuaponik.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menyampaikan bahwa lahan pertanian di Kota Malang semakin berkurang. Saat ini, tersisa 958 hektare lahan produktif, yang terdiri dari 778 hektare ditanami padi dan sisanya dimanfaatkan untuk sayuran, tebu, jagung, cabai, dan tomat.
“Dispangtan mencatat saat ini sudah ada 131 kelompok urban farming yang aktif di Kota Malang,” ujar Slamet.
Dengan sinergi yang kuat antara Polresta Malang Kota, Pemkot Malang, dan masyarakat, program ketahanan pangan di Kota Malang diharapkan dapat terus berkembang meski dengan keterbatasan lahan.(**)