Raih Status General Academic Teaching Hospital, RSUD Soetomo Diharapkan dapat kurangi jumlah pasien ke luar negeri

0 79

SURABAYA, Lenzanasional – RSUD Dr. Soetomo Surabaya meraih status General Academic Teaching Hospital dari Joint Commission International.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap RSUD Dr. Soetomo Surabaya dapat mengurangi jumlah pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri seiring didapatnya status tersebut.

Khofifah saat meresmikan layanan unggulan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengatakan, didapatnya status ini merupakan penghargaan dan menjadi pengakuan luar biasa karena hanya ada 66 rumah sakit di dunia yang masuk kategori tersebut.

“Berikutnya adalah bagaimana kita mengurangi (pasien berobat ke luar negeri, red). Pada tahap tertentu kita justru akan menjadi referensi bagaimana layanan rumah sakit berstandar internasional dan mengurangi potensi pasien untuk berobat ke luar negeri,” terang Khofifah.

“Bahkan sebaliknya, sangat mungkin kemudian pasien yang semula dilayani di rumah sakit luar negeri justru akan ke RSUD Dr. Soetomo,” kata Khofifah lagi.

Ditambahkan Khofifah, di Indonesia hanya rumah RSUD Dr. Soetomo sebagai satu-satunya rumah sakit yang mendapat status General Academic Teaching Hospital.

“Tentu kami berharap ini akan menjadi role model, bahwa ada kompetensi yang sangat teruji secara internasional yang dimiliki soetomo. Kalau sebelumnya low profile, sekarang sudah harus sangat banyak layanan unggulan yang sudah disiapkan dan sudah beroperasi di Soetomo,” jelas Khofifah.

Adapun untuk layanan unggulan yang diresmikan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun ke-85 rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut, turut diharapkan menjadi bagian penting dan tonggak sejarah.

“Ini penting. Kita harus percaya diri, pasien juga harus percaya diri, bangsa ini harus percaya diri bahwa ada referensi layanan rumah sakit yang sudah diakui oleh Joint Commission International, ini tidak sederhana,” jelas Khofifah lagi.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Prof. Dr. Joni Wahyuhadi mengatakan, adanya layanan unggulan ini merupakan keinginan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa sejak 2019 untuk mengurangi jumlah pasien dari Jatim yang berobat ke luar negeri.

RSUD Soetomo menjadikan gedung yang dulu untuk transplant bersama Graha Amerta menjadi Paviliun Indraprasta dengan alat bantuan dari Pemprov Jatim, dana fungsional rumah sakit dan Kementerian Kesehatan.

“Saya bisa katakan apa yang bisa dikerjakan di Singapura, kita bisa kerjakan. Karena dokter kita luar biasa. Untuk bedah saraf, apa yang dikerjakan di Jerman kita bisa, apa yang dikerjakan di Jepang kita bisa,” terang Joni.

Selain itu, RSUD Dr. Soetomo mempunyai alat lengkap untuk bedah tulang, bedah perut untuk operasi invasif, operasi dengan luka kecil, operasi empedu, operasi tumor di usus.

“Semuanya dengan sayatan kecil pakai endescopy di Soetomo bisa. Jadi di sini nanti orang yang biasa ke luar negeri kita ajak untuk menikmati RS Soetomo. Kalau di Singapura biayanya Rp100 juta di sini di bawahnya, karena ini tugas Soetomo,” ungkap Joni. (R1F)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com