UNESA Kerjasama dengan Kemenko PMK Mendukung Usaha UMKM

0 302

Ngawi, Lenzanasional.com – Unesa bekerjasama dengan Kemenko PMK Gelar Pelatihan Branding Produk Lokal di Desa Widodaren dan Rejuno, guna tingkatkan Kompetensi UMKM.

Berdasarkan data yang diterima, Ngawi saat ini, mengalami tantangan Dunia Kewirausahaan yang dihadapkan dengan dinamika beragam. Hal tersebut menyebabkan ketatnya persaingan kompetitor yang diiringi dengan pesatnya perkembangan teknologi yang membuat perubahan berpikir maupun beraktivitas manusia terutama dalam hal Digitalisasi saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Unesa menggelar pelatihan branding produk lokal pada tanggal 24 September 2022. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Widodaren dan Rejuno yang diikuti oleh seluruh masyarakat Widodaren dan Rejuno yang menjadi pelaku UMKM. Setidaknya yang mengikuti kegiatan terdapat 45 orang, dengan antusias mensukseskan Pelatihan Branding Produk Lokal.

Dalam pembukaan, Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Monica Joice menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan kebutuhan warga, agar tetap eksis di UMKM lokal.

Menurutnya, banyaknya masyarakat Widodaren yang bergerak dan berperan di UMKM membuktikan bahwa masyarakat memiliki kemandirian dan Kompetensi yang baik, hanya saja perlu diberikan pelatihan dan pembinaan pelatihan branding Produk Lokal untuk mampu bersaing dengan Kompetitor dan mampu mengikuti perkembangan yang ada.

“Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd sebagai penanggungjawab kegiatan ini mendorong Kader Kebangsaan Tingkat Lanjut untuk menjawab salah satu poros Gerakan Nasional Revolusi Mental yakni Gerakan Indonesia Mandiri. Pasca Pandemi Covid 19, Ekonomi Masyarakat harus tumbuh kembali, salah satu kunci keberhasilannya ada pada UMKM disetiap Desa,” ujarnya.

Terpisah, Iman Pasu Purba, S.H.M.H sebagai Ketua Pelaksana kegiatan ini juga menyampaikan, saatnya Produk-produk lokal harus memasuki Market Digital untuk memperkuat pemasaran dan menambah penghasilan usaha semua pelaku UMKM.

Selain itu, Imam juga menjelaskan, mahasiswa yang sudah diperlengkapi pada program Kursus Kader Kebangsaan Tingkat Lanjut, Kerjasama Unesa dengan Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan dan Kebudayaan) berkomitmen untuk mendampingi dan mendukung usaha pelaku usaha UMKM ini.” Komunikasi pemasaran memiliki peran penting sekaligus menjadi peran kunci keberhasilan UMKM,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Rejuno turut menyampaikan, dengan adanya pelatihan branding Produk Lokal, semoga dapat memberikan edukasi pelaku UMKM untuk meningkatkan geliat pertumbuhan Ekonomi Lokal Desa. Melalui Digitalisasi, diharapkan mampu memeperluas sasaran pemasaran.

Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Rejuno menyampaikan, kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan dilain kesempatan dan dilakukan secara berlanjut.

Dikatakannya, dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Unesa dan Mahasiswa UPN dapat menjelaskan kepada masyarakat, betapa pentingnya Branding dalam Produk Lokal dan penguatan Identitas karakter Produk.

Dalam lapangan banyak masalah terkait belum adanya Desain Logo dan Packaging kemasan, pada kesempatan yang berharga itu pula Fasilitator atau mahasiswa yang berkontribusi memberikan pemahaman bahwa Desain Logo itu penting karena melalui Desain Logo dapat menciptakan kesan pertama yang baik juga menjadi pembeda dengan produk lain serta sebagai aset untuk mengenalkan produk.

Pada kesempatan itu juga disampaikan, tentang bagaimana cara Foto Produk yang baik dengan menggunakan bahan atau properti seadanya seperti kertas manila warna putih atau hitam sebagai Background dan lampu Ring Light sebagai cahaya buatan untuk membantu pencahayaan dalam Foto Produk.

“Masyarakat dapat praktek langsung untuk mencoba melakukan Foto Produk dengan dampingan Mahasiswa Unesa dan UPN,” tandasnya.

Melihat peluang pemasaran di Sosial Media maupun e-commerce, turut disampaikan bagaimana cara untuk menjadi penjual didalam e-commerce hingga cara untuk mengunggah Produk Lokal ke dalam Toko Online.

Permasalahan pelaku UMKM desa Widodaren. Diketahui, banyak masyarakat yang masih belum berkenan membuka Toko Online, dikarenakan akses desa yang belum memadai.

“Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi permasalahan yang terpenting, karena masyarakat dapat mengetahui dan memahami prosedur untuk membuka Toko Online yang mampu menjual Produk Lokal dengan jangkauan yang lebih luas,” pungkasnya. (Gus)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com