Rendra Anak Anggota DPRD Sidoarjo, Diringkus Polisi Karena Hina Nabi Muhammad di Medsos

0 931
Rendra Penghina Nabi Muhammad saw, di periksa Polisi

Surabaya,LenzaNasional.com – Rendra Hadi Kurniawan (39) warga Taman Paris Blok B 3 No 33, Desa Gedangan RT 02 RW 11, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, diringkus aparat Kepolisian di Mojokerto gara-gara video bernada hinaan kepada Nabi Muhammad yang ia sebarkan di akun Facebook miliknya pada Kamis, (26/4/18).

Pria kelahiran Banyuwangi pada 1979 tersebut diamankan kepolisian berdasarkan laporan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sidoarjo. Laporan tersebut dilayangkan karena video yang diduga memuat unsur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan dimuat di akun Facebook-nya telah viral.

Wakil Ketua DPC Ansor Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Muzayyin mengungkapkan sebelum melakukan pelaporan ke SPKT, Polresta Sidoarjo bersama anggota PC Ansor sudah mendatangi rumah Rendra. Namun dia tidak berada di tempat. Berdasarkan informasi tetangganya, rumah itu sudah lama dijual.

“Kami kroscek ke rumahnya tidak ada. Bahkan rumahnya, informasinya sudah lama dijual yakni sejak enam bulan lalu. Hari ini, kami melaporkan yang bersangkutan atas ujaran kebencian melalui medsos,” ujar Muzayyin di Polresta Sidoarjo.

Menurut Muzayyin, ujaran kebencian dengan menghina Nabi Muhammad sudah dinilai meresahkan masyarakat. Sehingga Rendra harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Dalam unggahannya, Rendra menghina para Syaikh dengan sebutan “syehtan”.

“Dia juga mengklaim bertemu dengan saudaranya yang bergelar Syaikh, yang dianggap Goblok atau Bahlul (gila dalam bahasa Arab). Tak hanya itu, dalam unggahan selanjutnya dia juga menghina Nabi Muhammad dengan sebutan ‘pelakor’,” terang Muzayyin.

Video yang dia posting Rabu kemarin, 25 April 2018, sontak membuat marah warganet. Polda Jawa Timur bersama Polres Mojokerto langsung bergerak meringkus Rendra di Kabupaten Mojokerto. Ia lalu dibawa ke Ditreskrimsus Polda Jatim untuk kepentingan penyelidikan.

“Rendra Hadi Kurniawan warga Gedangan ini ditangkap di Trawas, Mojokerto dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Mojokerto. Yang bersangkutan mengaku beragama Islam, tapi menghina nabi agama Islam,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera, di Mapolda Jatim, Kamis (26/4).

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pria tersebut diamankan karena di negara ini tidak boleh ada yang melakukan penghinaan, termasuk menghina agama tertentu.

“Tidak ada yang boleh melakukan penghinaan di negara ini, termasuk pada agama,” ujar Frans

Menurut Frans, sebelum membekuk Rendra, Polda Jatim terlebih dulu menggelar patroli siber. Setelah itu, polisi mendatangi dan menggeledah rumah Rendra di asal Perum Puri Surya Taman Paris Gedangan, Sidoarjo. Namun, dia tidak berada di tempat. Kemudian pencarian dilanjutkan dengan dibantu anggota Polres Mojokerto. Alhasil Rendra berhasil kami bekuk di daerah Trawas.

“Yang bersangkutan tiba di Mapolda Jatim pukul 14.00 WIB. Pada pukul 14.30 WIB dilakukan penahanan. Surat perintah telah dilengkapi dan hari ini resmi ditahan sampai 20 hari sesuai dengan KUHAP,” katanya.

Frans menampik dugaan Rendra mengidap gangguan jiwa.
“Barang bukti yang diamankan adalah bukti postingan di akun Facebook dan Instagram,” ucap Frans.

Secara terpisah, Ketua RT lingkungan Paris B, Perumahan Puri Surya Jaya, Kecamatan Gedangan, Ali Yasin mengatakan bahwa, Rendra Hadi Kurniawan merupakan anak dari Nunuk Lelarosanawati salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo.


“Ibunya itu anggota Dewan Kabupaten Sidoarjo dari partai Demokrat kalau tidak salah dan masih aktif. Karena logikanya dari masa jabatannya masih aktif, cuma dengan status sakit itu saya tidak tahu dari internalnya,” kata Ali Yasin, Ketua RT lingkungan Paris B, Kamis (26/4).

Ali mengungkapkan, yang bersangkutan sosialnya kepada masyarakat cukup baik. Namun saat ngobrol, bahasannya itu selalu aneh. “Ia berkata tentang dirinya keturunan minak jinggo, pemilu yang bakal tidak ada, negara akan luluh lantah, akan muncul ratu adil dan itu saya tidak tahu maksudnya,” tambahnya.

Terkait mengalami gangguan kejiwaan, Ali Yasin memastikan bahwa yang bersangkutan selama ini baik-baik saja. Karena saat interaksi kepada masyarakat seperti biasa. “Kalau ansumsinya kejiwaannya tidak normal, kayaknya tidak. Karena selama ini baik-baik saja,” tandasnya. (Phank)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com