Banjir Besar Rendam Lima Desa di Probolinggo, Akses Jalan Terputus

Hujan deras di Kabupaten Probolinggo menyebabkan banjir besar di lima desa. Polisi dan BPBD sigap melakukan evakuasi, sementara satu jembatan dilaporkan rusak parah.

0 129

PROBOLINGGO, Lenzanasional – Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyebabkan banjir besar di lima desa di Kecamatan Krejengan. Desa yang terdampak meliputi Opo-opo, Kamalkuning, Jatiurip, Krejengan, dan Tanjungsari. Banjir mulai merendam permukiman warga pada Senin (10/3/2025) sore, menjelang waktu berbuka puasa.

Diduga, luapan Sungai Rondoningu menjadi pemicu utama banjir, karena sungai tersebut tak mampu menampung debit air yang meningkat drastis akibat hujan deras. Akibatnya, air meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk.

Tim gabungan dari kepolisian dan BPBD Probolinggo mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Krejengan.”

Begitu menerima laporan banjir, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana bersama anggotanya serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi warga terdampak.

Saat banjir datang, tim gabungan dari Sat Samapta Polres Probolinggo Polda Jatim dan Polsek Krejengan bahu-membahu mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, beberapa warga sempat dilarikan ke puskesmas karena mengalami kedinginan,” ujar AKBP Wisnu Wardana.

Selain membantu evakuasi, Kapolres Probolinggo juga membagikan makanan sahur kepada warga yang terdampak, mengingat peristiwa ini terjadi di tengah bulan suci Ramadan.

“Kami membagikan makanan sahur sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang terkena dampak bencana,” tambahnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya pada Rabu (12/3), menyampaikan bahwa banjir di lima desa tersebut mulai surut. Namun, dampaknya cukup signifikan.

Hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat satu unit fasilitas pendidikan, yaitu Pondok Pesantren Daruttauhid, terdampak banjir. Selain itu, satu unit jembatan mengalami kerusakan berat, menyebabkan akses antara Desa Satriyan dan Desa Sumber Secang terputus.

“Kondisi terakhir yang diterima BNPB pada Selasa (11/3), genangan air telah surut total,” ujar Abdul Muhari.

Kapolres Probolinggo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

“Kami telah melakukan mitigasi sebelumnya, dan wilayah ini memang termasuk daerah rawan banjir. Warga diharapkan meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras melanda,” pungkas AKBP Wisnu Wardana.(**)

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com