Dua Atlet Angkat Besi Sulsel Ajukan Mutasi ke Jawa Timur, PABSI Sulsel Kehilangan Besar
Makassar – Dua lifter andalan Sulawesi Selatan, Rahmat Erwin Abdullah dan Ade Rifky Agustian, resmi mengajukan permohonan mutasi untuk pindah membela Jawa Timur. Surat pengajuan keduanya telah disampaikan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Sulsel.
Langkah ini diambil Rahmat dan Ade Rifky dengan alasan ingin mendapatkan tantangan baru sekaligus memperkuat masa depan karier olahraga mereka. Dalam surat yang turut ditandatangani pelatih mereka, Erwin Abdullah, dijelaskan bahwa keputusan pindah dilakukan demi pengembangan prestasi yang lebih baik.
“Kami ingin terus berkembang dan meningkatkan prestasi, sehingga memilih pindah untuk masa depan yang lebih menjanjikan,” tulis Rahmat dalam surat resminya.
Ucapan Terima Kasih untuk Sulsel
Rahmat, yang pernah mempersembahkan medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, tidak lupa menyampaikan apresiasinya atas dukungan Sulawesi Selatan selama ini.
“Saya sangat berterima kasih atas pengalaman dan kesempatan yang diberikan Sulsel. Banyak pelajaran dan kebanggaan yang saya dapatkan selama berjuang untuk daerah kelahiran saya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ade Rifky menegaskan bahwa meski akan memperkuat Jawa Timur, dirinya tetap menaruh harapan besar agar olahraga angkat besi di Sulsel terus berkembang.
“Besar harapan saya semoga PABSI Sulsel makin maju dan mampu mencetak atlet-atlet berprestasi,” ujarnya.
Respons PABSI Sulsel
Menanggapi keputusan dua atletnya, Sekretaris Umum PABSI Sulsel, Attock Suharto, memastikan bahwa permohonan mutasi tersebut murni keputusan pribadi tanpa paksaan. Ia juga menegaskan surat mutasi sedang diproses oleh kedua belah pihak.
Menurut Attock, alasan utama Rahmat dan Ade Rifky adalah karena iklim pembinaan cabang olahraga di Sulsel belum mendukung sepenuhnya.
“Mereka pindah karena ingin mencari provinsi dengan pembinaan yang lebih menjanjikan. Tentu Sulsel sangat kehilangan,” jelasnya.
Dampak bagi Sulsel di PON 2025
Kepindahan Rahmat dan Ade Rifky beserta pelatih mereka diperkirakan akan memberi dampak signifikan bagi Sulsel, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025 di NTT-NTB. Attock menyebut Sulsel berpotensi kehilangan tiga medali emas, berbeda dengan PON Aceh-Sumut lalu yang hanya satu emas.
Meski demikian, diharapkan Rahmat dan Ade Rifky bisa terus menorehkan prestasi baru bersama Jawa Timur, baik di level nasional maupun internasional.