Mantan Preman dari Tegalsari Berjuang Demi Masa Depan Anak, Kristanto Harapkan Najwa Menjadi Pribadi yang Berguna
Di Kampung Malang Kulon 1, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, kisah inspiratif seorang mantan preman bernama Kristanto mencuat. Setelah melewati masa lalu yang kelam, Kristanto berusaha menata hidupnya demi masa depan keluarganya, terutama putrinya, Najwa, yang kini telah tumbuh dewasa dan sudah bekerja.
SURABAYA , Lenzanasional – Di Kampung Malang Kulon 1, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, kisah inspiratif seorang mantan preman bernama Kristanto mencuat. Setelah melewati masa lalu yang kelam, Kristanto berusaha menata hidupnya demi masa depan keluarganya, terutama putrinya, Najwa, yang kini telah tumbuh dewasa dan sudah bekerja.
Kristanto dikenal sebagai seorang pekerja keras, melakukan berbagai upaya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya bersama Siti Aisah, istrinya yang berasal dari Mojokerto. Dari pernikahan mereka, lahirlah Najwa, anak perempuan semata wayang yang menjadi tumpuan harapan Kristanto. Ia memiliki cita-cita besar agar Najwa tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga dan masyarakat, serta tidak mengikuti jejak kelam dirinya di masa lalu.
Namun apa dikata pernikahanya Kristanto dengan siti aisah putus ditengah jalan karena masalah problem keluarga yang sulit diungkapkan mulai dari itu Kristanto hidup sendiri dan mengahadapi kenyataan hidup dengan sabar
Dalam setiap kesempatan, Kristanto selalu berpesan kepada Najwa, bahwa masa lalu yang gelap tidak selalu menentukan masa depan yang suram. Dengan penuh harapan, ia mendorong anaknya untuk terus berusaha menjadi sosok yang lebih baik dan membawa perubahan positif.
Kristanto juga mengatakan kepada anakmya najwa hidup itu suatu pilihan maka harus pandai pandai mengahadapi kenyataan hidup dengan sabar pungkasnya.(R1F)