SURABAYA, Lenzanasional- Polrestabes Surabaya bertindak cepat setelah video kekerasan terhadap anak di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang anak kecil yang dicubit hingga menggeliat kesakitan oleh ayah kandungnya.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty, mengungkapkan bahwa video viral di Instagram dan TikTok itu memicu penyelidikan.

“Begitu video sampai ke kami, kami langsung menyelidiki. Dengan bantuan rekaman CCTV di sekitar lokasi, pelaku berhasil diamankan pagi tadi pukul 07.00,” ujar Rina.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelaku mencubit anaknya yang hiperaktif sebagai bentuk disiplin, bukan karena kemarahan.

Namun, tindakannya dianggap sudah melampaui batas. “Kekerasan fisik terhadap anak, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan. Saat ini pelaku berada di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Kasus ini juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Surabaya untuk memantau kondisi keluarga korban.

“Kami telah berkoordinasi dengan DP3A agar mereka melakukan kunjungan rutin ke rumah korban. Ini penting untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan di keluarga tersebut,” jelas Rina.

AKP Rina mengimbau masyarakat untuk lebih aktif melindungi anak-anak dari kekerasan. “Jika melihat kekerasan terhadap anak, jangan hanya memviralkan, tetapi laporkan kepada pihak berwenang atau cegah langsung jika memungkinkan. Langkah kecil seperti ini dapat menyelamatkan anak-anak dari penderitaan lebih lanjut,” tegasnya.

Pelaku dijerat Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman hingga 3 tahun 6 bulan penjara. Polisi berharap masyarakat terus peduli terhadap lingkungan sekitar demi melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.(**)