Ronny Tanuwijaya Pemerhati Sepak Bola Indonesia Berharap Klub Profesional Liga Satu Memiliki Stadion Sendiri

0 60

 

Malaysia , Lenzanasional – Pembina Tim Legenda Sepak Bola Indonesia Ronny Tanuwijaya terbang ke Penang, Malaysia, Jumat lalu ( 5 /7 ). Dia punya agenda khusus: melakukan Medical Check – Up.

Usai diperiksa, dia kemudian terbang ke Singapura. Dia menghadiri Rapat di Negeri Singa. Tapi, usai rapat, pria yang akrab disapa Rotan itu tiba – tiba ingin kembali ke Malaysia. Bukan ke Penang.
“Tapi ke Johor. Saya kepikiran untuk mengunjungi Lapangan Training Centre milik Klub asal Malaysia , Johor Darul Ta’zim atau JDT,” kata Rotan. Dia tiba di Training Centre JDT pada Sabtu pagi ( 6 / 7 ). Disitu, dia disambut oleh perwakilan Klub.

Rotan kemudian diajak berkeliling Training Centre. “Di situ ada Enam Lapangan. Satu lapangan Utama , Lima Lapangan pendamping. Dan kualitas lapangannya memang bagus. Ini bukti bahwa Klub Malaysia benar – benar sudah profesional dalam mengelola klub,” kata Rotan.

Besoknya ( 7/ 7 ), Rotan diajak ke Stadion Sultan Ibrahim, markas JDT. Lokasinya ada di pinggiran Kota Johor. Tidak terlalu jauh dari lokasi Training Centre yang ada di Pusat Kota. Rotan sempat melihat kondisi Stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu.

Rotan mengaku takjub. “Ternyata, Stadion dikelola oleh pihak Klub itu sendiri. Bukan milik Pemerintah setempat. Ini yang membedakan JDT dengan Klub – klub yang ada di Indonesia,” beber pria yang hobi berkumpul dengan para Legenda Sepak Bola Indonesia itu.

Total, dua hari Rotan berkeliling ke Stadion dan Training Centre milik JDT. Dari kunjungan itu , dia berharap apa yang dilakukan JDT bisa diterapkan oleh Klub Liga 1. “Kalau memang mau maju, klub kita harus mencontoh JDT. Sudah punya lapangan latihan sendiri, punya Stadion sendiri. Tidak bergantung Pemerintah. Benar-benar menjadi Klub yang sangat Profesional,” pungkas pria yang pernah menjadi bagian dari Manajemen Persebaya Surabaya itu.( Hum – Gus )

Comments
Loading...

This site is protected by wp-copyrightpro.com