MOJOKERTO, Lenzanasional – Kisah inspiratif datang dari Aipda Maryudi, seorang Bhabinkamtibmas yang telah lima tahun bertugas di Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto. Desa yang terletak di ujung barat wilayah Kecamatan Dlanggu ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Puri dan dikenal akan keasriannya, dikelilingi hamparan sawah luas.

Kehadiran Aipda Maryudi sebagai Bhabinkamtibmas telah memberikan warna tersendiri bagi masyarakat Desa Sambilawang. Kades Sambilawang, Hadi Suwignyo, menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi dan sikap teladan yang ditunjukkan Aipda Maryudi.

Menurut Hadi Suwignyo, Aipda Maryudi adalah pribadi yang ramah dan mudah bergaul. “Pak Maryudi ini orang humble dan supel sama semua orang,” ungkap Hadi saat ditemui di Balai Desa Sambilawang, Jumat (17/1).

Tak hanya dikenal ramah, Aipda Maryudi juga memiliki kedisiplinan yang tinggi, terutama dalam menghadiri berbagai kegiatan di desa. “Yang paling saya hafal dari Pak Maryudi adalah beliau sangat disiplin waktu, sehingga selalu tepat waktu dalam segala kegiatan yang kami adakan,” tambahnya.

Sikap ringan tangan dan peduli terhadap warga menjadi salah satu alasan Aipda Maryudi begitu dicintai masyarakat Desa Sambilawang. Ia selalu hadir ketika ada warga membutuhkan bantuan, baik dalam kegiatan sosial maupun situasi darurat. “Sifat yang ringan tangan ini membuat Pak Maryudi akrab dengan seluruh warga kami,” jelas Hadi Suwignyo.

Tak hanya membantu warga, Aipda Maryudi juga aktif mendukung kegiatan karang taruna serta menyusun program-program pembangunan untuk memberdayakan pemuda desa. “Beliau ikut menyusun program agar para pemuda di desa lebih produktif dan bisa berkontribusi dalam kemajuan desa,” tambahnya.

Sekretaris Desa Sambilawang, Yeni Hardiani, turut memuji kehadiran Aipda Maryudi dalam berbagai kegiatan desa. Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah ketika Aipda Maryudi membantu penanganan kasus kecelakaan di desa. “Pak Maryudi ikut membantu proses penanganan hingga warga yang terlibat kecelakaan mendapatkan Jasa Raharja,” ujar Yeni.

Namun, Yeni mengaku terkejut saat mendengar rumah Aipda Maryudi di Mojokerto menjadi korban letusan kembang api jenis srengdor. “Semoga kejadian ini segera selesai, dan Pak Maryudi bisa kembali bertugas di Desa Sambilawang untuk membantu masyarakat,” harapnya.(**)