TRENGGALEK, Lenzanasional – Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan besar pada pola pikir dan gaya komunikasi masyarakat. Meski menawarkan berbagai kemudahan, teknologi ini juga memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Bendungan, Iptu Suswanto, S.H., saat menjadi pembina upacara di SMA Negeri 1 Bendungan pada Senin (20/1). Dalam pidatonya di hadapan ratusan siswa-siswi, ia menyoroti fenomena penggunaan internet dan media sosial yang tidak bijak.

Menurut Iptu Suswanto, internet telah menjadi kebutuhan utama bagi pelajar. Sebagian besar siswa kini memiliki gawai yang memudahkan mereka mengakses dunia maya. Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu waktu belajar.

“Media sosial bisa dimanfaatkan untuk belajar, tetapi jika tidak bijak, malah menjadi tempat penyebaran hoaks, ujaran kebencian, caci maki, hingga penipuan,” ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya menyaring informasi dan menggunakan media sosial secara bijak. “Ambil yang positif, buang yang negatif,” tegas Iptu Suswanto.

Iptu Suswanto juga mengingatkan tentang bahaya judi online yang kini marak berkedok permainan daring. Ia menyebutkan bahwa judi online tidak hanya menyasar orang dewasa tetapi juga remaja dan anak-anak, termasuk pelajar.

“Judi online ini menghancurkan kehidupan banyak orang. Tidak ada yang bisa kaya mendadak melalui judi. Semua hanya jebakan yang akan membawa seseorang pada jurang hutang,” katanya.

Ia meminta guru dan orang tua untuk lebih peka terhadap aktivitas anak-anak mereka, terutama dalam menggunakan internet.

Kepada para siswa, Iptu Suswanto berpesan agar menggunakan teknologi untuk hal-hal positif dan menjauhi aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri, termasuk permainan daring berlebihan yang mengganggu aktivitas belajar.

“Fokuslah pada belajar untuk masa depan kalian,” pungkasnya.(**)