Surabaya, 12 November 2025 — Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah. Upaya tersebut diwujudkan dengan menggelar Sarasehan Kepemimpinan Pendidikan bersama Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Dr. Andi Taufiq, M.Si., yang hadir secara langsung.

Kegiatan yang digelar di Surabaya ini diikuti oleh puluhan kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di Jawa Timur, khususnya di tingkat SMA dan SMK. Tujuannya adalah memperkuat peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang tidak hanya mampu mengatur administrasi, tetapi juga menggerakkan perubahan nyata di lingkungan pendidikan.

 

Dalam paparannya, Dr. Andi Taufiq menegaskan bahwa kepemimpinan di dunia pendidikan memiliki arti yang sangat penting dalam menciptakan perubahan dan kemajuan. Seorang kepala sekolah, menurutnya, bukan sekadar manajer yang menjalankan rutinitas, melainkan sosok yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan menumbuhkan semangat inovasi bagi seluruh warga sekolah.

“Kepemimpinan pendidikan bukan sekadar mengatur, tetapi menggerakkan perubahan. Kepala sekolah harus menjadi inspirasi bagi guru, siswa, dan lingkungannya,” ujar Andi Taufiq dalam sesi penyampaian materi.

Ia juga menambahkan, seorang pemimpin pendidikan harus mampu berpikir visioner, adaptif terhadap perubahan zaman, serta memiliki kepekaan sosial terhadap dinamika yang terjadi di sekitarnya. Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks menuntut kepala sekolah untuk terus belajar, berkolaborasi, dan berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

Selain mendengarkan paparan dari Sekretaris Utama LAN RI, para peserta juga terlibat dalam sesi diskusi interaktif. Dalam sesi tersebut, berbagai pengalaman dan strategi kepemimpinan dibagikan untuk memperkuat kapasitas manajerial dan kepemimpinan transformatif para kepala sekolah.

 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai yang hadir secara daring dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Dindik Jatim mendorong setiap kepala sekolah untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Menurutnya, kepala sekolah memiliki peran vital dalam menentukan arah kebijakan sekolah serta membentuk budaya organisasi yang positif dan kolaboratif.

“Kualitas kepemimpinan di tingkat sekolah akan berpengaruh langsung terhadap mutu pendidikan. Karena itu, kepala sekolah harus mampu menjadi teladan, penggerak inovasi, sekaligus penjaga integritas lembaga pendidikan,” ujarnya.

Sarasehan ini juga menampilkan berbagai contoh praktik baik kepemimpinan sekolah dari beberapa daerah di Jawa Timur. Beberapa kepala sekolah yang hadir turut berbagi pengalaman tentang bagaimana inovasi kecil di sekolah dapat berdampak besar terhadap motivasi belajar siswa dan semangat guru dalam mengajar.

Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur berharap dapat melahirkan lebih banyak pemimpin pendidikan yang visioner, inspiratif, dan berkarakter kuat, sehingga mampu menjawab tantangan dunia pendidikan di era digital. Kepemimpinan yang tangguh diharapkan menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Jawa Timur.

Dengan memperkuat kompetensi kepemimpinan kepala sekolah, Dindik Jatim menegaskan komitmennya untuk terus membangun ekosistem pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada kemajuan.

LAN RI Dorong Transformasi Pendidikan di Era Digital

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) terus memperkuat peran kepala sekolah sebagai pemimpin transformasional di dunia pendidikan. Melalui kegiatan bertajuk Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, LAN RI menegaskan pentingnya kepemimpinan adaptif dan berintegritas dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks.

Kegiatan yang berlangsung di Surabaya ini dihadiri puluhan kepala sekolah dari berbagai wilayah Jawa Timur. Andi Taufiq menyampaikan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan budaya organisasi di lingkungan pendidikan.

“Kepemimpinan kepala sekolah bukan hanya soal administrasi, tetapi bagaimana memimpin perubahan, menginspirasi, dan membangun iklim belajar yang inovatif,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, para peserta diajak memahami konsep Acquired Violence Immunodeficiency (AVID), yakni kondisi sosial-psikologis di mana seseorang kehilangan kepekaan terhadap kekerasan akibat pengaruh lingkungan digital. Fenomena yang disebut sebagai “zona mabuk teknologi” ini menjadi perhatian serius, terutama dalam konteks pendidikan. Sekretaris Utama LAN RI menekankan pentingnya literasi digital dan penguatan karakter bagi kepala sekolah agar mampu menjadi teladan di tengah perubahan sosial yang cepat.

Selain itu, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya kepemimpinan berbasis nilai dan empati. Kepala sekolah didorong untuk mengedepankan komunikasi humanis, membangun kolaborasi dengan guru, siswa, serta orang tua, dan tidak hanya berfokus pada target akademik.

“Kepala sekolah yang kuat adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara manajemen, inovasi, dan kemanusiaan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, perwakilan dari LAN RI juga menyampaikan apresiasi kepada para kepala sekolah yang hadir dengan semangat tinggi untuk terus belajar dan beradaptasi. Diharapkan, hasil dari kegiatan ini mampu memperkuat kapasitas kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan yang tangguh, inklusif, dan berorientasi pada pembelajaran abad ke-21.

Program Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan LAN RI untuk meningkatkan kualitas aparatur sipil negara, khususnya di sektor pendidikan. Melalui pendekatan kolaboratif dan pelatihan berbasis praktik terbaik, LAN RI optimistis dapat mencetak pemimpin-pemimpin sekolah yang siap membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan Indonesia.